Kemarau Ancam Petani di Pondok Kelapa Bengkulu Tengah

Kamis 02-08-2018,10:20 WIB
Reporter : redaksi2
Editor : redaksi2

BENTENG, Bengkulu Ekspress - Musim kemarau yang terjadi sejak 2 (dua) bulan terakhir dirasakan langsung oleh para petani sawah di Desa Srikuncoro, Kecamatan Pondok Kelapa, Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng), Provinsi Bengkulu. Dampaknya, masa bercocok tanam yang biasanya sudah dilakukan sejak pertengahan bulan Juli lalu terpaksa ditunda hingga musim penghujan tiba.

\"Kemarau sudah terjadi sekitar 2 bulan lalu. Karena itulah, petani tidak bisa menanam padi,\" kata Kepala Desa (Kades) Srikuncoro, Romandhan, kemarin (1/8).

Padahal, sambung Kades, sebagian besar petani sawah tadah hujan sudah menyemai benih padinya agar bisa ditanam saat musim tanam tiba. Jika kemarau masih berlangsung, dapat dipastikan benih padi yang telah tumbuh akan mati kekeringan.\"Jika beberapa minggu ke depan hujan tidak juga turun, benih padi yang telah disemai di area persawahan akan mati karena kekurangan air. Begitu pula dengan lahan sawah yang sudah dibajak, petani tentu tidak bisa memanfaatkannya. Situasi seperti ini membuat para petani merugi,\" ungkap Kades.

Secara keseluruhan, Desa Srikuncoro memiliki area persawahan yang luasnya mencapai 250 Hektare. Dari jumlah tersebut, tak sedikit pula yang tidak digarap oleh masyarakat dan ditanami dengan berbagai jenis sayuran dan kacang-kacangan.\"Hasil pendataan, sekitar 150 Hektare lahan persawahan yang aktif digarap oleh petani,\" paparnya.Dalam kondisi seperti ini, beber Kades, petani sawah terpaksa mencari pintu rezeki lain untuk tetap bertahan hidup. Baik itu mengelola perkebunan karet dan sawit ataupun menjadi buruh harian lepas.

\"Bagi yang tak memiliki lahan perkebunan, masyarakat terpaksa menjadi buruh. Hal ini dilakukan untuk mempertahankan agar dapur rumah mereka tetap bisa mengepul,\" terang Kades.

Menjadikan agar lahan persawahan bisa dialiri air secara rutin dan berkesinambungan, Kades mengaku telah mengajukan usulan untuk pembangunan bendungan dengan memanfaatkan aliran air hitam dan sungai Air Sendawar yang memiliki debit air tinggi.\"Usulan sudah kami sampaikan ke Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Benteng. Selain itu, beberapa waktu yang lalu pihak Balai Sumatera VII juga sudah melakukan survei lokasi untuk memantapkan pembangunan bendungan dari air sungai musi. Sayangnya, sampai saat ini wacana tersebut belum juga terealisasi,\" demikian Kades.(135)

Tags :
Kategori :

Terkait