BENGKULU, Bengkulu Ekspress- Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu, H Herwan Antoni SKM Mkes MM mengatakan, imunisasi untuk anak umur 9 tahun hingga 15 tahun dijamin aman. Namum, jika ada masyarakat atau umat muslim menolak anaknya untuk diimunisasi, maka wajib membuat surat pernyataan. Imunisasi ini akan menyasar kepada semua anak-anak, baik yang sudah mendapatkan imunisasi maupun belum.
\"Sasaran kita semua hingga target kita 95 persen. Kalau tidak mau, tentu wajib buat surat pernyataan,\" terang Herwan kepada Bengkulu Ekspress, kemarin (1/8).
Herwan mengatakan, sejauh ini belum ada masyarakat mengajukan keberatan ataupun membuat surat pernyataan. Sebab, sebelumnya Dinkes telah berkoordinasi kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan semua jajaran terkait terkait pelaksanaan imunisasi ini. \"Semua setuju untuk mengikuti program ini. Karena memang sudah kita sosialisasi jauh-jauh hari. Sehingga masyarakat sudah semakin sadar akan pentingnya imunisasi ini,\" paparnya.
Dalam sasaran imunisasi MR dilakukan di setiap sekolah-sekolah. Baik itu SD, SMP dan SMA sederajat. Kegiataan ini dimulai dari tanggal 1 Agustus dan ditutup serentak se-Indonesia pada tanggal 30 Agustus mendatang. \"Anak-anak sekolah kita berika imunisasi,\" tambah Herwan.
Setelah imunisasi MR, Dinkes akan kembali melanjutkan imunisasi campak rubella. Untuk campak rubella ini diberikan bagi masyarakat umum atau dewasa. Jadi semua masyarakat boleh ikut mendapatkan vaksin tersebut. \"Ini kita mulai dari 1 sampai 30 September mendatang,\" tegasnya.
Terpisah, Ketua MUI Provinsi Bengkulu, Prof Dr H Rohimin M Ag mengatakan, memang MUI pusat telah memberikan surat edaran terkait imunisasi MR belum mendapatkan sertifikat halal. Untuk itu, menjadi pilihaan masyarakat, untuk tetap mengikuti ataupun tidak. \"Taujihat MUI memang sudah dikeluarkan untuk umat Islam. Jadi tergantung lagi dari masyarakat,\" terang Rohimin.
Sejauh ini dari 9 vaksin imunisasi, hanya ada 3 yang sudah mendapatkan seritfikat halal dari MUI. Diantaranya, vaksin polio, vaksin meningitis dan vaksin rotavirus. Selebihnya vaksin-vaksin itu belum halal. \"Baru 3 vaksin yang sudah halal,\" paparnya. Dengan belum banyak bersertifikat halal itu, menurut MUI, masyarakat bisa lebih cerdas melakukan pemilihaan. Disamping itu, masyarakat juga harus buat surat pernyataan tidak mau mengikuti jika memang menolak. Karena itu memang sudah dianjurkan oleh pemerintah. \"Ada surat penyataan jika memang tidak mau mengikuti. Karena itu aturan pemerintah,\" pungkas Rohimin.
Sementara itu, Pejabat wali kota Bengkulu, Drs Budiman Ismaun MPd meminta seluruh masyarakat kota Bengkulu untuk mendukung dan mengkampanyekan vaksin campak dan Vaksin Rubella. \" Kegiatan seperti ini tidak hanya terhenti disini (sekolah), tapi terus dikampanyekan sampai batas terakhir pelaksanaan vaksin Rubella, \" ungkap Budiman saat membuka launching vaksin Rubella di Sekolah Alam Mahira, Kota Bengkulu, kemarin (1/8).
Sasaran vaksin di kota Bengkulu mencapai 92.217 anak di Kota Bengkulu, perlu dilakukan strategi tim kesehatan, sehingga anak-anak saat di vaksin sehingga target dapat tercapai. \" Campak udah kenal ciri dan rasanya, bagi pelaku imunisasi harus memiliki strategi sehingga program ini disenangi dan didukung masyarakat, \" pesannya.
Dengan begitu, jangan ada lagi anak kota Bengkulu yang tidak mendapatkan vaksin campak dan vaksin Rubella. Vaksin ini sangat penting, karena dampaknya selain bisa menular juga bisa menyebabkan gangguan kesehatan seperti penyakit jantung, tuli dan lainnya.
\"Diharapkan anak-anak hingga jenjang SMP jangan tida diimunisasi jika tidak diimunisasi dan jika mengalami sakit, dampaknya bahaya sekali. Perlu kerja keras dan kesungguhan tim kesehatan selama dua bulan menuntaskan program vaksin ini, \" pintanya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bengkulu, Susilawati menuturkan pencapaian target pelaksanaan vaksinasi, Dinas Kesehatan kota Bengkulu mengerahkan sedikitnya 20 Unit Pelaksana Tehnis Dinas (UPTD) di kota Bengkulu. Pada pelaksanaanya nanti akan dibagi dalam dua tahap, tahap pertama diperuntukkan semua anak usia 7-15 tahun yang akan berakhir pada 31 Aguatus 2018.
Pelaksanaanya bisa dilakukan di sekolah inklusi, berkebutuhan khusus, sekolah negeri dan swasta. Tahap II vaksin rubella diperuntukkan bagi anak usia dini dari usia 9 bulan hingga 7 tahun mulai awal hingga akhir september dengan menyasar ditingkat masyarakat baik ke posyandu, perangkat RT, RW. \"Kita sudah koordinasi dengan Diknas atas kegiatan ini diselenggarakan di sekolah-sekolah, \" terangnya.
Di Bengkulu Selatan (BS), pelaksanaan imunisasi juga sudah dilakukan. Hari pertama mendatangi sekolah-sekolah yakni SMP sederajat di wilayah Kota Manna. Kepala Dinas Kesehatan Bengkulu Selatan, M Redhwan Arief S Sos MPH mengatakan, beberapa sekolah sudah didatangi kemarin seperti Pesantren AL Qura’niyah, juga SMPN 4 BS serta beberapa sekolah lainnya.
Dari pelaksanaan pemberian imunisasi tersebut, tidak ada anak yang menolak. Bahkan mereka bersedia mengantri mendapatkan giliran diberikan imunisasi MR. “Alhamdulillah, anak-anak terlihat antusias untuk diberikan imunisasi MR,” ujarnya. Redhwan mengatakan, sasaran anak berusia 9 bulan hingga 15 tahun untuk target imunisasi MR ini di Bengkulu Selatan sebanyak 41.917 anak. Untuk pelaksanaan imunisasi dibagi dua tahap yakni tahap pertama digelar Agustus dan tahap Kedua digelar September.
Pada Agustus ini, pihaknya akan melakukan pemberian imunisasi dengan mendatangi seluruh sekolah di Bengkulu Selatanmulai dari tingkat TK/PAUD hingga SMP sederajat. “Target anak-anak untuk pemberian imunisasi tahap pertama sebanyak 32 ribu anak,” imbuhnya.
Kemudian, sambung Redhwan, pada tahap kedua akan digelar bulan September. Targetnya sebanyak sekitar 9 ribu anak. Pemberian imunisasi ini akan dipusatkan di posyandu-posyandu, dan puskesmas-puskesmas. “Target kita minimal 95 persen dan kalau bisa hingga 100 persen,” ungkap Redhwan optimis. (369/247/151)