Rejang Lebong Prioritas Penerima

Senin 30-07-2018,09:40 WIB
Reporter : redaksi2
Editor : redaksi2

CURUP, Bengkulu Ekspress - Badan Layanan Umum Pusat Pembiayaan Hutan (BLU P2H) akan menyalurkan dana bergulir kepada kelompok masyarakat kawasan hutan. Dalam penyaluran danan bergulir tersebut, Kabupaten Rejang Lebong menjadi salah satu prioritas penerima bantuan P2H.

Menurut Direktur Eksekutif AKAR Foundation, Erwin Basrin, Rejang Lebong sebagai salah satu prioritas penerima dana dari BLU P2H karena masyarakat lima desa yang mengelola hutan kemasyarakat di Kabupaten Rejang Lebong telah menyerahkan proposal pinjaman dana bergulir kepada BLU P2H. Dimana menurutnya, dana bergulir tersebut nantinya untuk peningkatan produktifitas aktivitas pertanian masyarakat di kawasan hutan.

\"Dengan telah kita sampaikan proposal pinjaman dana bergulir kepada BLU P2H, maka Rejang Lebong saat ini sudah menjadi prioritas untuk menerima dana bergulir dari BLU P2H,\" sampai Erwin.

Menurut Erwin, lima desa yang melakukan pengelolaan hutan kemasyarakat tersebut adalah Desa Air Lanang, Desa Tanjung Dalam Kecamatan Curup Selatan dan Desa Tebat Pulau, Desa Tebat Tenong Dalam dan Barumanis Kecamatan Bermani Ulu.

Dimana kelima desa tersebut saat ini tengah mengelola hutan kemasyarakatan dikawsan Hutan Lindung Bukit Daun.Lebih lanjut Erwin mengungkapkan, saat ini penyaluran dana bergulir dari BLU P2H masih sangat sedikit yang tersalurkan kepada kelompok masyarakat atau individu petani secara langsung, khususnya untuk peningkatan produktivitas tanaman NTFP (Non Timber Forest Product) dari dalam kawasan hutan.

Melihat fenomena tersebut, makan menurutnya Akar Foundation menilai bahwa hal ini merupakan salah satu peluang juga tantangan bagi masyarakat dan pemerintah untuk sama-sama mendorong pembangunan disektor kehutanan.

Ia juga mengingatkan bahwa hakikat perhutanan sosial bukanlah distribusi izin sebanyak dan seluas-luasnya untuk mengakses kawasan hutan, melainkan peningkatan ekonomi masyarakat yang selama ini bergantung hidup dengan sumber daya hasil hutan dan tanpa merubah fungsi dari kawasan hutan itu sendiri.

Di sisi lain, Edison, Ketua Koperasi Produsen Hutan Kemasyarakatan Cahaya Panca Sejahtera mengungkapkan untuk menerima dana dari BLU P2H tersebut tim dari BLU P2H telah melakukan verifikasi teknis kepada kelompok yang mengajukan pinjaman.

Diamana verifikasi yang dilakukan tersebut terkait dengan persyaratan administrasi dan kondisi lahan anggota HKM yang mengajukan pinjaman.

\"Sejauh ini, proses verifikasi teknis tersebut berjalan lancar,\" aku Edison.

Dimana menurut Edison, tim BLU P2H yang diturunkan ke lapangan bukan hanya melakukan verifikasi, namun juga belajar memahami kondisi masyarakat di desa.

Berdasarkan proposal yang diajukan, dana yang merek ajukan sebesar Rp 9,9 miliar untuk 176 orang angota kelompok dengan luas lahan 307, 65 Hektar. Pinjaman dari BLU P2H tersebut rencananya akan mereka gunakan untuk kegiatan Pengayaan Tanaman HHBK atau Kopi oleh perorangan di dalam kelompok tani Hutan Kemasyarakatan.

Dimana menurutnya kegiatan tersebut adalah upaya masyarakat untuk meningkatkan produktifitas lahan HKM dengan menerapkan teknik okulasi atau stek payung pada pohon kopi yang dibantu melalui dana pinjaman BLU. “Cita-cita kami adalah menjadikan Rejang Lebong sebagai pusat produksi kopi yang terbaik di Indonesia,\" sampai Edisin Karena menurut Edison, selama ini hasil produksi kopi para petani dikawasan tersebut sangat melimpah, hanya saja karena keterbatasan modal untuk melakukan pengelolaannya, sehingga sebagian besar kopi yang mereka hasilkan mereka jual ke Lampung.(251)

Tags :
Kategori :

Terkait