ULP Hemat Rp 2,9 M

Jumat 20-07-2018,09:50 WIB
Reporter : redaksi2
Editor : redaksi2

LEBONG, Bengkulu Ekspress – Dari 67 paket yang telah selesai dilakukan proses lelang oleh Unit Layanan Pengadaan (ULP) Sekretariat Kabupaten (Setkab) Lebong dengan nilai pagu terkontrak sebesar Rp 82,5 miliar berhasil melakukan penghematan sebesar Rp 2,9 miliar lebih.

Kepala Bagian (Kabag) Layanan Pengadaan Setkab Lebong, Syarifuddin Ssos Msi, mengatakan bahwa 67 paket yang selesai lelang dan berhasil menghemat dana sebesar Rp 2,9 miliar, hampir 50 persennya merupakan kegiatan fisik dari Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Perhubungan (PUPRP) Lebong.

“Sisanya ada dari Dinas Pertanian dan Perikanan serta dinas lainnya,” jelasnya, kemarin (19/07).

Paket yang berhasil menghemat dana sebesar 2,9 miliar lebih tersebut merupakan bagian dari 92 paket yang masuk proses lelang, dengan nilai sebesar Rp 120 miliar. Dimana dari jumlah 92 paket saat ini masih ada sebanyak 18 paket Paket dengan nilai 31,1 milar saat ini masih dalam proses lelang.

“Sisanya 7 paket dengan nilai Rp 4 miliar lebih saat ini belum dilakukan lelang,” ujarnya

Masih adanya paket yang saat ini masih dilakukan proses lelang bahkan belum dilakukan proses lelang, diharapkan nantinya bisa kembali melakukan penghematan sehingga penghematan pengeluaran dana bisa kembali didapat.“Kita berharap saja nanti bisa kembali menghemat dana,” sampainya.

Untuk 18 paket yang saat ini masih proses lelang, pihaknya menargetkan akan selesai akhir Juli 2018 ini sehingga bisa cepat dilaksanakan pengerjaannya oleh pihak pemenang lelang. Sementara untuk pakat yang belum juga dilakukan proses lelang untuk bisa segera dilimpahkan oleh masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang merupakan pemegang kegiatan. “Agar bisa secepatnya dilakukan lelang karena saat ini tinggal 5 bulan lagi waktu kerja dikurangi di bulan Juli ini,” pintanya.

Masih adanya paket yang saat ini belum dilakukan lelang dikarenakan ada beberapa faktor yang menghambat beberapa paket fisik, perencanaan dan pelaksanaan dalam 1 anggaran serta adanya perubahan aplikasi LPSE yang membuat sttakeholder harus kembali belajar dan menyesuaikan juga kerena para operator sirup yang pindah tugas .

Dimana untuk tahun 2018 ini, lelang versi 4.2 dilaksanakan 100 persen banyak penyedia yang masuk dalam satu paket ikut-ikutan melakukan evaluasi. “Padahal penyedia hanya melihat rekap kualifikasi dan tidak mengetahui data terinci yang di upload,” tutupnya. (614/krn)

Tags :
Kategori :

Terkait