BENGKULU, Bengkulu Ekspress- Rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu memfilmkan sejarah perjalanan Fatmawati, istri Presiden pertama Republik Indonesia sekaligus Proklamator, Ir Soekarno sudah dimatangkan. Bahkan rencananya film layar lebar tersebut akan tayang tahun depan. Rencana pembuatan film berjudul \'Ibu Fatmawati Bunga Dari Bengkulu\' itu juga sudah mendapatkan dukungan dari keluarga besar Fatmawati.
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Bengkulu, Dr H Rohidin Mersyah MMA mengatakan, saat ini Pemprov menunggu izin dari Megawati, anak Soekarno dan Fatmawai.
\"Kita masih menunggu izin dari Ibu Mega. Dalam waktu dekat kita akan bertemu dan sekarang sedang dijadwalkan,\" terang Rohidin kepada Bengkulu Ekspress, kemarin (15/7).
Menurutnya, film sejarah Fatmawati ini akan membuka sejarah perjalannya di Bengkulu. Karena selama ini banyak orang tidak mengetahui perjalanan Fatmawati, mulai dari dipinang oleh Soekarno hingga menjahit bendara pertama Merah Putih yang dikibarkan pada hari kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945. \"Ini nilai sejarah untuk bangsa Indonesia,\" tambahnya.
Dalam film itu sudah didapatkan inti cerita. Termasuk pembuatan film akan dikerjakan oleh pihak ketiga. Nantinya, film itu bisa ditonton oleh semua warga Indonesia. \"Kita akan dorong terus prosesnya agar bisa lancar dalam pembuatannya,\" terang Rohidin. Selain itu, Rohidin juga berencana akan mengangkat kembali Traktat London atau Perjanjian London yang dipusatkan di Bengkulu pada tahun 1824. Sebab, dari perjanjian itu ada empat negara yang terlibat yaitu Singapura, Belanda, Inggris dan Indonesia. Dalam perjanjian itu terjadi tukar guling antara Singapura dan Bengkulu.
\"Kementerian Pariwisata akan menfasilitasi untuk Bengkulu menjadi wisata dunia,\" ungkap Rohidin.
Sejarah ini akan ditekuni secara matang, dengan melakukan studi bersama ke Jambi dan Sumatera Selatan (Sumsel). Sehingga ketika diangkat sejarah tersebut, maka benar-benar diakui secara dunia. \"Studi secara sedang kita lakukan. Mudah-mudahan jika sudah selesai semua, tahun depan event itu bisa kita lakukan,\" pungkas Rohidin. (151)