PINO RAYA BENGKULU SELATAN, Bengkulu Ekspress – Kecelakaan lalu lintas di jalan raya dengan korban meninggal dunia kembali terjadi di wilayah Bengkulu Selatan (BS). Kali ini korbannya, Roni (63) warga Desa Muara Maras, Kecamatan Semidang Alas Maras, Seluma.
Wanita yang merupakan seorang ibu rumah tangga (irt) ini tewas, setelah dirinya tergilas truk pengangkut buah tandan segar kelapa sawit BD 8732 PK yang dikemudikan Trio (27) warga Desa Sido Mulyo Kecamatan Seluma Selatan, Seluma. Peristiwa laka lantas dengan korban tewas tersebut terjadi, Selasa (10/7) sekitar pukul 18.05 WIB di teping teghap, jalan Raya Desa Tanggo Raso, Pino Raya. Saat ini jenasah korban sudah dikebumikan di tempat pemakaman umum desanya.
Kapolres Bengkulu Selatan, AKBP Rudy Purnomo SIK MH melalui Kasat Lantas, AKP Kusman Jaya SH mengatakan, berdasarkan pantauan di lapangan, saat itu korban dibonceng anaknya, Imsan (38) warga Desa Beringin Datar, Pino menggunakan sepeda motor Honda Revo BD 2438 BT. Saat ini korban dan anaknya dari arah Seluma kearah Kota Manna, hanya saja saat diatas sepeda motor korban dan anaknya tidak memakai helm.
Tiba di TKP, saat itu anak 3 unit truk semua penuh bermuatan buah kelapa sawit dari Seluma hendak ke PT BSL di kedurang Ilir. Melihat ke-3 truk berjalan beriringan dengan lamban, tiba di jalan yang menanjak tersebut, pengendara sepeda motor memacu laju kendaraannya berusaha melintasi ke-3 truk tersebut. Saat itu sepeda motor itu berhasil melintasi 2 unit truk.
Namun saat hendak melintasi truk yang ke-3, ada dugaan saat itu ada sepeda motor pengangkut sayuran melintas dari arah berlawanan, kemudian pengendara motor yang membonceng korban kaget. Lalu sepeda motor tersebut diduga menyenggol bodi samping truk sebelah kanan, lalu terjatuh. Saat itu korban terjatuh ke arah bawah truk hingga badannya tergilas.
“ Saat ini kedua kendaraan sudah kami amankan, sopir truk juga sudah kami amankan, kondisi jalan lurus menanjak dan mulus, untuk memastikan penyebab laka lantas hingga korban tewas, kami akan memeriksa sejumlah saksi-saksi,” demikian Kusman. (369)