Omzet Pedagang Ayam Anjlok

Selasa 10-07-2018,09:30 WIB
Reporter : redaksi2
Editor : redaksi2

BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Harga daging ayam di sejumlah pasar tradisional di Kota Bengkulu terus merangkak naik. Kenaikan harga tersebut mengakibatkan pembelian cenderung turun sehingga omzet penjual ayam tertekan.Seorang penjual daging ayam di Pasar Tradisional Modern Kota Bengkulu, Andi (34) mengaku, harga daging ayam yang ia jual sempat turun selepas lebaran 2018, tetapi melambung naik dalam beberapa hari terakhir ini.

\"Harganya sudah kembali kayak harga lebaran lagi, padahal sebelum ini sudah sempat turun. sekarang menyentuh Rp 48 ribu per kg,\" ujar Andi, kemarin (9/7).

Harga jual daging ayam yang tinggi ini disebabkan lantaran pihak penyetor sudah mematok harga yang memang tinggi. Sehingga mengakibatkan harga ayam semakin tinggi di pasaran.\"Para broker juga belinya sudah mahal,\" ucap Andi.Kenaikan harga ini lantas turut menyebabkan angka pembelian juga turun sehingga omzet penjualan juga mengalami penurunan sehingga banyak membuat pedagang ayam semakin merugi.

\"Pembeli pada merasa keberatan,\" keluh Andi.Di sisi lain, keluhan yang sama juga dilontarkan Siti (42), seorang penjual ayam di pasar yang sama. Ia mengatakan, kenaikan harga daging ayam ini terkesan masih misterius lantaran pihak penyetor tidak mengemukakan alasan kenaikannya.

\"Tiap hari naik terus. Saya sekarang jualnya Rp 50 ribu per kg, tadinya Rp 48 ribu per kg. Broker enggak bilang apa-apa. Kalau harga naik, ya terus aja naik,\" tukasnya.

Sementara itu, Kepala Cabang PT Ciomas Adysatwa Bengkulu selaku distributor ayam potong, Made mengatakan, saat ini seluruh peternak ayam di Provinsi Bengkulu belum seluruhnya panen.Lamanya proses pemanenan ayam disebabkan lambatnya pertumbuhan ayam. Hal tersebut tidak hanya mengakibatkan lebih banyak pakan yang harus dikeluarkan, tetapi juga membuat perusahaan harus mengeluarkan biaya lebih tinggi untuk pemeliharaan ayam yang lebih lama.

\"Bukan hanya peternak dan penjual ayam saja yang merugi, perusahaan juga berusaha menutupi kerugian dengan menjual ayam lebih mahal dari harga biasanya,\" terang Made.Ia mengaku, biasanya menjual ayam ke tingkat broker dengan harga sekitar Rp 30 ribu perkilo, saat ini menjadi Rp 32 ribu sampai Rp 35 ribu perkilogramnya. Hal ini jelas akan berdampak dengan mahalnya harga ayam di tingkat pedagang.\"Kalau mahal itu wajar, semua juga perlu penyesuaian,\" tukasnya.(999)

Tags :
Kategori :

Terkait