NASAL Kabupaten Kaur,Bengkulu Ekspress- Sebanyak 60 butir telur penyu jenis lekang menetas menjadi tukik atau penyu di lokasi penangkaran budidaya telur penyu Kelompok Pelestari Penyu Pantai Sekube (KPPPS) di Desa Ulak Pandan Kecamatan Nasal Kabupaten Kaur. Kini puluhan ekor tukik siap dilepaskan ke habitatnya di wilayah Pantai Sekube.
“Ada 60 ekor yang menetas dari 89 telur dieramkan didipenangkaran KPPS,” kata Ketua KPPPS Desa Ulak Pandan Mismulyadi kepada Bengkulu Ekspress, kemarin (27/6/2018).
Dikatakannya, puluhan telur penyu yang dimasukan kedalam penangkaran yang menetas menjadi tukik sudah siap dilepas ke lautan. Setiap hari satu per satu tukik keluar dari dalam tempat penakaran. Menurutnya, semua tukik penyu lekang yang menetas dalam kondisi sempurna dan saat ini tukik-tukik tersebut telah dipindahkan ke dalam tempat khusus untuk proses pembesaran di rumah penangkaran penyu. Sedangkan, sisa telur penyu sebanyak 29 butir lagi dinyatakan tidak berhasil menetas karena busuk. “Tukik ini menetas sudah dua hari ini, dan nanti sekitar dua minggu lagi akan kita lepas ke laut lepas,” terangnya.
Lanjutnya, aktivis jaringan KPPPS dan masyarakat di desa Ulak Pandan itu telah melaksanakan penangkaran telur penyu sejak awal beberapa tahun lalu. Tukik hasil penangkaran itu rencananya akan segera dilepas kembali ke habitatnya di pantai Sekube Desa Ulak Pandan Kecamatan Nasal Kabupaten Kaur. Telur penyu yang ditangkarkan di pantai wisata itu umumnya berasal dari Kaur sebagian besar yang diselamatkan dari para pemburu.
“Penangkaran telur dan tukik berbagai jenis penyu ini untuk mencegah terjadinya kepunahan penyu baik di Kaur yang populasinya terus menurun setiap tahunya,” ujarnya.
Ditambahkannya, untuk saat ini pelestarian penyu di pantai Sekube di Desa Ulak Pandan Kecamatan Nasal Kabupaten Kaur itu, kini kelompok pelestari penyu ini sudah memiliki akte notaris dan sudah diakui keberadaannya oleh Kemenkumham RI dan DKP RI. “Disini kita terus berupaya melestarikan penyu yang mulai punah ini dan kita berharap kesadaran masyarakat agar tidak lagi menkonsumsi telur penyu ini,” harap Mismulyadi.(618)