LEBONG, Bengkulu Ekspress - Selain tempat objek wisata yang dikunjungi, ternyata Masjid Agung Sultan Abdullah manjadi salah satu destinasi pilihan masyarakat untuk dikunjungi. Namun sangat disayangkan, pengunjung lebih banyak mengabadikan dirinya dengan berfoto. Daripada beribadah serta tidak menghiraukan batas suci yang telah diberi tanda.
Frengki (24), seorang warga Lebong sangat menyayangkan atas apa yang dilakukan masyaraka yang tidak menghiraukan larangan yang telah dibuat. Para pengunjung sepertinya tidak memiliki etika hanya berfoto-foto di area suci masjid tersebut.
\"Saya sebagai masyarakat Lebong sangat bangga masjid yang merupakan masjid kebanggaan masyarakat Lebong dikunjungi semua orang, tetapi sangat disayangkan tidak menghiraukan larangan yang ada,\" jelasnya, kemarin (20/06).
Sebelumnya, Bupati Lebong, H Rosjonsyah SIp MSi sangat menyayangkan, karena masyarakat yang berkunjung ke Masjid Agung Sultan Abdullah kebanyakan hanya untuk berfoto atau berselfi dengan melanggar aturan yang telah dibuat. Selain itu, pada saat pelaksanaan salat, baik pengunjung yang kebetulan berfoto selfi sepertinya sangat berat melangkahkan kakinya untuk menjalankan salat.
\"Masjid bukan tempat berfoto, tetapi tempat suci untuk menghadap yang kuasa,\" ujarnya
Ditambahkan Bupati, memang setelah masjid Agung dibangun sangat banyak masyarakat yang berkunjung. Baik itu masyarakat Lebong maupun masyarakat yang luar Lebong yang sedang berada di Kabupaten Lebong. Sehingga itu menjadi suatu kebanggaan karena Masjid Agung menjadi destinasi wisata baru. \"Kami sangat bangga masjid yang telah kami buat, banyak dikunjungi, tetapi bukan untuk berfoto tetapi untuk beribadah,\" tegas Bupati.(614)