BENGKULU TENGAH, Bengkulu Ekspress - Sejak tiga tahun terakhir, penderita penyakit malaria di Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) meningkat. Hasil pendataan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu, persentase jumlah penderita malaria di Kabupaten Bengkulu Tengah pada tahun 2015 mencapai 0,16 persen, tahun 2016 pada angka 0,16 persen dan tahun 2017 lalu naik dua kali lipat menjadi 0,32 persen.
Kepala Dinkes Kabupaten Bengkulu Tengah H Elyandes Kori SE MSi menjelaskan, peningkatan persentase jumlah penderita malaria tersebut karena adanya kasus positif malaria yang menyerang di wilayah Desa Kembang Ayun Kecamatan Pondok Kelapa.
Kenaikan tersebut menyebabkan Kabupaten Bengkulu Tengah batal diusulkan oleh Dinkes Provinsi Bengkulu ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk mendapatkan penghargaan sebagai daerah tuntas malaria. Pada tahun 2018 ini, kata Elyandes, terdapat 4 kasus malaria pada bulan Januari dan 6 kasus di bulan Februari yang terjadi di wilayah kerja Puskesmas Sekayun.
\"Hasil pendataan, kasus malaria baru ditemukan di satu Puskesmas. Sedangkan, untuk 19 puskesmas lain belum ada penambahan,\" kata Elyandes.
Menekan angka penerita malaria, Elyandes mengatakan bahwa Dinkes telah menginstruksikan kepada seluruh tim medis di Puskesmas untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang kebersihan lingkungan.
Masyarakat diimbau untuk menggunakan kelambu saat sedang tidar. Kelambu tersebut tersedia di Puskesmas dan bisa diambil secara gratis khusus untuk balita dan ibu hamil,\" pungkas Elyandes.(135)