Aksi Sosial Natal Oikumene di Seluma Tegaskan Spirit Kebhinekaan Lewat 250 Paket Sembako
Ketua Panitia Natal Oikumene Provinsi Bengkulu 2025, Victor Antonius Saragih Sidabutar, S.H., M.H., menegaskan bahwa semangat Natal mengajarkan kasih yang bersifat universal.-IST-
BENGKULU, BENGKULUEKSPRESS.COM - Perayaan Natal Oikumene Provinsi Bengkulu tahun ini tidak hanya menjadi agenda keagamaan, tetapi juga momentum memperkuat solidaritas lintas iman. Hal itu tampak melalui pembagian 250 paket sembako kepada warga di Kecamatan Sukaraja dan Riak Siabun, Seluma, Rabu (10/12/2025).
Berbeda dari kegiatan serupa sebelumnya, aksi sosial ini secara tegas menghadirkan pesan kebersamaan. Bantuan tidak hanya ditujukan kepada umat Nasrani, tetapi juga disalurkan merata kepada masyarakat umum, sebagai bentuk kepedulian tanpa sekat keyakinan.
Ketua Panitia Natal Oikumene Provinsi Bengkulu 2025, Victor Antonius Saragih Sidabutar, S.H., M.H., menegaskan bahwa semangat Natal mengajarkan kasih yang bersifat universal.
“Ini bukan hanya soal bantuan, tetapi tentang merayakan kasih yang menyatukan kita semua. Natal bukan milik satu kelompok, melainkan pesan damai untuk seluruh umat,” ujarnya.
BACA JUGA:Majelis Hakim Kecewa, Saksi Arief Gunadi Banyak Tak Tahu Soal Aset Mega Mall dan PTM
BACA JUGA:Kota Bengkulu Dinobatkan sebagai Kota Paling Inovatif, Terima Penghargaan dari Kemendagri
Victor juga mengajak masyarakat untuk turut mendoakan saudara sebangsa yang terdampak bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Ajakan ini sekaligus menunjukkan bagaimana kepedulian sosial melampaui batas geografis dan identitas.
Koordinator Aksi Sosial, Pendeta Walman Simamora, S.P., menambahkan bahwa pendataan penerima dilakukan secara adil agar bantuan benar-benar diterima warga yang membutuhkan. Menurutnya, praktik berbagi semacam ini menjadi pengingat bahwa kerukunan bukan hanya konsep, melainkan tindakan nyata.
Plt. Camat Sukaraja, Nurlin, S.T., M.M., menyebut kegiatan tersebut sebagai simbol kuat bahwa nilai kebhinekaan masih hidup dalam masyarakat.
“Kita melihat langsung bagaimana kepedulian dapat menyatukan banyak pihak dari latar berbeda. Ini contoh yang seharusnya terus dijaga dan diwariskan,” katanya.
Melalui aksi sederhana ini, perayaan Natal Oikumene di Seluma menghadirkan pesan yang lebih besar: bahwa perbedaan keyakinan tidak menghalangi masyarakat untuk saling membantu. Di tengah dinamika sosial yang beragam, solidaritas kembali menjadi fondasi terkuat untuk menjaga keharmonisan.(**)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

