Simpan Sejarah dan Cerita Kelam! Inilah 3 Penjara Paling Mengerikan di Indonesia
Penjara Kalisosok dibangun oleh Belanda pada 1 September 1808 seharga 800 gulden, di bawah arahan Herman William Daendels, Gubernur Jenderal ke-36 di Hindia Belanda.--
BENGKULUEKSPRESS.COM - Bagi kebanyakan orang, penjara adalah tempat di mana yang orang melakukan kesalahan dihukum dan merupakan tempat paling mengerikan. Selain penjara sebagai tempat hukuman, tahukah kamu kalau di Indonesia sendiri punya beberapa penjara yang paling mengerikan?Berikut daftar penjara paling mengerikan di Indonesia seperti dilansir dari YouTube Pojok Kidul.
BACA JUGA:Bikin Merinding! Inilah 5 Hutan Paling Angker di Jawa Timur
1. Lapas Nusa Kambangan
Lapas pertama yang paling menakutkan di Indonesia adalah Lapas Nusa Kambangan di Pulau Nusa Kambangan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Penjara ini dikenal sebagai "Pulau Kematian" atau Alcatraz-nya Indonesia karena keamanannya sangat tinggi dan menampung narapidana kelas atas yang menerima hukuman sangat berat.
Penjara ini sudah ada sejak tahun 1908 pada masa penjajahan Belanda. Lokasi penjara berada di pulau kecil yang sangat tertutup dan dikelilingi hutan. Baik penduduk lokal maupun penjaga penjara percaya bahwa hutan adalah rumah bagi harimau dan hewan liar lainnya.
BACA JUGA:Berani Uji Nyali? Inilah 5 Tempat Wisata Horor di Indonesia
Yang menakutkan dari penjara ini bukanlah binatang buas yang hidup disekitarnya, melainkan bukit yang bernama Nirbaya. Setiap penghuni Lapas Nusakambangan pasti ngeri mendengar nama bukit ini. Pasalnya, Bukit Nirbaya berfungsi sebagai tempat eksekusi narapidana yang dijatuhi hukuman mati.
Selain Bukit Nirbaya, penjara ini juga memiliki tempat eksekusi lain, yaitu Penjara Gliger yang terletak 10 meter di jalan utama Nusakambangan. Salah satu tahanan yang dieksekusi di penjara ini adalah Rio Martil, seorang pembunuh kejam yang membunuh empat orang dengan palu.
2. Penjara Kalisosok
Penjara Kalisosok dibangun oleh Belanda pada 1 September 1808 seharga 800 gulden, di bawah arahan Herman William Daendels, Gubernur Jenderal ke-36 di Hindia Belanda. Pada masa itu, penjara memiliki desain bangunan yang mewah dan elegan.
BACA JUGA:Aksi Begal di Jalan Lintas Curup - Lubuklinggau Terekam Kamera, Kasus Ketiga dalam Sebulan Terakhir
Meski tetap mempertahankan nuansa klasik dan mewah, namun dibayangi kesan seram. Hampir semua pejuang kemerdekaan Indonesia mengalami kehidupan keras di penjara ini, terutama pada tahun 1940 hingga 1943. Penjara ini dianggap sebagai tempat paling menakutkan bagi para narapidana karena ukuran bangunannya yang kecil, gelap dan pengap.
Kamar dengan kapasitas 20 orang bahkan dipaksa untuk menampung hingga 90 orang. Petugas penjara juga sangat ketat. Faktanya, dinding penjara mana pun sengaja dibuat sangat tebal sehingga tidak ada paku yang bisa ditancapkan ke dalamnya. Penjara ini terkenal memiliki penjara bawah tanah yang digunakan sebagai tempat penyiksaan.
Konon, masyarakat setempat sering mendengar teriakan minta tolong yang datang dari penjara bawah tanah. Di antara mereka yang mengalami kekejaman penjara ini adalah Soekarno dan Kiai Haji Mas Mansyur. Rata-rata orang yang masuk penjara ini dianggap sebagai orang-orang yang memprovokasi warga untuk membenci penjajah pada masa itu.
BACA JUGA:Menjelajahi Taman Nasional Baluran,The Little Afrika di Jawa Timur
3. Lapas Bawah Tanah Fatahillah
Museum Fatahillah merupakan salah satu tempat wisata sejarah di Jakarta Pusat. Sebagian besar penduduk setempat menghabiskan akhir pekannya dengan mengunjungi museum ini. Di sekitar museum banyak terdapat warung makan, pertunjukan seni, dan berbagai atraksi menarik lainnya.
Namun pada masa penjajahan Belanda, Fatahillah menjadi tempat paling menakutkan, terutama bagi para narapidana. Museum Fatahillah sudah ada sejak tahun 1620 pada masa pemerintahan Gubernur Jan Pieterszoon Coen. Namun bangunan tersebut pernah mengalami kerusakan akibat struktur lantai yang tidak stabil.
BACA JUGA:Goa Gong, Keindahan Goa Yang Menyuguhkan Bebatuan Stalaktit dan Stalagmit di Pacitan, Jawa Timur
Terakhir, renovasi dan pembukaan kembali bangunan Fatahillah dimulai pada tahun 1710 pada masa Hindia Belanda di bawah kepemimpinan Gubernur Abraham van Riebeeck. Gedung ini memiliki banyak ruangan yang digunakan sebagai kantor, ruang sidang, bahkan penjara bawah tanah.
Penjara bawah tanah ini menyembunyikan banyak sejarah dan rahasia mengerikan. Secara historis, ruangan ini pernah menjadi tempat eksekusi ribuan pemberontak dan tahanan lainnya. Di antara pemberontak yang tewas di sini adalah Pieter Elberfeld dan rekan-rekannya. Itulah beberapa penjara paling mengerikan di Indonesia yang menyimpan banyak sejarah dan cerita kelam.(**)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: