Paslon Pilwakot Bengkulu Minim Sosialisasi , Golput Bakal Tinggi

Paslon Pilwakot Bengkulu Minim Sosialisasi , Golput Bakal Tinggi

BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Kontestasi Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota (Pilwakot) Bengkulu tahun 2018 ini tampaknya kurang bergairah.

Hal ini karena kurangnya sosialisasi dari pasangan calon (Paslon) lewat media massa, dan terbatasnya sosialisasi yang difasilitasi oleh KPU Kota Bengkulu.

Kondisi ini membuat Pilwakot terasa sepi sehingga masyarakat kurang termotivasi untuk menentukan pilihannya, bahkan banyak masyarakat yang belum mengetahui siapa nama pasangan calon dan kapan pencoblosan.

\"Berkaca pada pemilihan Gubernur (Pilgub) Bengkulu 2015 lalu, sebanyak 43 persen lebih masyarakat yang tidak menggunakan hak pilihnya. Hal ini bisa terulang pada Pilwakot, bisa jadi meningkat hingga 50 persen kalau calon tidak gencar sosialisasi,\" kata Pengamat Politik UNIB, Drs Azhar Marwan MSi, kemarin (7/5).

Menurutnya, masyarakat bisa memilih karena ada motivasi dan alasan mengapa harus memilih. Tentu hal ini berkaitan erat dengan gencarnya paslon mensosialisasikan diri. Sebab, masyarakat perlu penyajian informasi yang komplit, dan penyajian itu harusnya disampaikan oleh paslon Pilwakot Bengkulu sehingga menanamkan motivasi agar ada ketertarikan masyarakat untuk memilih.

Selain itu, masih ada beberapa faktor lain yang bisa menambah potensi golput, seperti masih banyaknya masyarakat yang belum memiliki e-KTP, ditambah lagi masyarakat yang dengan sengaja tidak menggunakan hak pilihnya karena tidak ada paslon Pilwakot bengkulu yang sesuai dengan hati nuraninya.

\"Banyak hal yang bisa membuat golput, sementara waktu kita kurang dari 2 bulan lagi. Bahkan bisa kita uji, hanya berapa persen saja masyarakat yang tahu bahwa tanggal 27 Juni itu hari pencoblosan, mungkin bisa dikatakan belum 100 persen masyarakat tahu hal itu,\" bebernya.

Berdasarkan pantauan Bengkulu Ekspress di lapangan, beberapa masyarakat mengaku kurang memahami sejauh mana proses penyelenggaraan Pilwakot Bengkulu 2018 ini. Karena tingkat kemeriahan pilwakot Bengkulu tahun ini jauh menurun dibanding Pilkada pada tahun-tahun sebelumnya, di mana hampir setiap sudut kota masyarakat melihat sosialisasi masing-masing paslon tanpa disengaja. Ditambah lagi media massa yang terus gencar mempromosikan program-program calon, sehingga masyarakat dapat menentukan pilihannya dengan mudah menentukan pilihan.

Seperti yang disampaikan, Febriansyah (24) warga RT 14 Kelurahan Rawamakmur, Kota bengkulu. Ia mengaku belum menentukan pilihan meskipun masih ada calon incumbent yang menjanjikan program pembangunan lanjutan. Selain itu, ia juga masih belum mengetahui program-program paslon secara kongkret.

\"Memang ada foto-fotonyo di pinggir jalan, tapi tidak diperhatikan nian, karena takut numbur kalo ditengok nian. Entah tanggal berapo nyoblos tu kalau dak salah sudah lebaran. Tapi insya Allah milih,\" ucap dengan bahasa Bengkulu. (805)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: