Akses Dua Desa Terputus , Pemilik Kendaraan Harus Bertanggung Jawab

Akses Dua Desa Terputus , Pemilik Kendaraan Harus  Bertanggung Jawab

GIRI MULYA, Bengkulu Ekspress - Kerusakan jembatan di wilayah Kabupaten Bengkulu Utara (BU) kembali terjadi. Kali ini jembatan di RW 5 Desa Wonoharjo Unit 8 Kecamatan Giri Mulya ambruk akibat dilewati satu unit truk tronton membawa alat excavator yang tak sesuai dengan kapasitas jembatan.

‘’Jembatan itu ambruk lantaran dilewati truk tronton. Akibatnya, landasan lantai jembatan patah karena tak kuat menahan beban yang bukan kapasitasnya,’’ ujar Camat Giri Mulya, Sasman SP kepada Bengulu Ekspress, kemarin (4/5).

Ia menceritakan, kejadian itu sekitar pukul 10.00 WIB, kemarin. Ketika itu, mobil tronton milik Sulis warga Desa Marga Sakti Unit 1 Kecamatan Padang Jaya ingin membawa alat berat milik Ateng warga Desa Tanjung Anom Kecamatan Giri Mulya, usai melakukan pengerukan kolam budidaya ikan di desa setempat.

Namun, bobot kendaraan tidak sesuai dengan kemampuan jembatan, sehingga jembatan mengalami ambruk.

‘’Tronton ingin membawa alat berat keluar dari desa setelah mengeruk kolam ikan. Tapi, beratnya kendaraan tidak mampu ditahan jembatan, sehingga ambruk,’’ ungkapnya.

Akibatnya, warga setempat beramai-ramai mendatangi lokasi dan sangat menyesalkan ambruknya jembatan yang menjadi penghubung Desa Wonoharjo Unit 8 menuju Desa Suka Makmur Unit 9 Kecamatan Giri Mulya tersebut. Untuk itu, warga meminta agar pemilik kendaraan dan alat berat bertanggungjawab atas musibah itu.

‘’Sementara ini masih evakuasi alat berat. Kita menyayangkan hal ini terjadi. Karena, daerah ini cukup padat penduduk,’’ terang Sasman.

Camat juga menyampaikan, ambruknya jembatan itu membuat akses 2 desa terputus. Walau ada jalan alternatif, menurutnya jalan itu sangat jauh lantaran harus memutar beberapa desa dan cukup sulit untuk dilewati kendaraan.

‘’Jalan lain ada, tapi jaraknya jauh. Mulai dari Desa Wonoharjo melewati Desa Suka Makmur terus menuju Desa Tanjung Anom baru masuk ke Giri Mulya,’’ papar Sasman.

Usai kejadian itu, Camat dan Polsek Giri Mulya serta warga desa setempat memanggil pemilik kendaraan dan alat berat untuk meminta pertanggung-jawaban atas kerusakan jembatan itu.

‘’Kami dari kecamatan, polsek dan desa sudah berkoordinasi dengan pemilik alat berat. Kita meminta jembatan itu diperbaiki sebagai langkah pertanggungjawaban atas ambruknya jembatan itu,’’ jelas Sasman.

Sementara itu, Kapolres Bengkulu Utara, AKBP Ariefaldi Warganegara SH SIK MM melalui Kapolsek Giri Mulya, Ipda Asep Prandi STrK juga membenarkan kejadian itu.

Pihaknya juga telah turun ke lokasi melakukan pengamanan serta membatu evakuasi kendaraan tersebut. Sedangkan upaya tindaklanjut bersama pihak kecamatan dan desa mencari solusi terbaik atas kerusakan yang terjadi.

‘’Kita sudah turun ke lokasi untuk membantu evakuasi. Kita juga tengah berkoordinasi dengan pihak pemilik kendaraan terkait solusi yang diinginkan masyarakat mengatasi kerusakan yang telah terjadi,’’ tuturnya.

Terpisah, Bupati Bengkulu Utara, Ir Mian menegaskan agar pemilik kendaraan bertanggungjawab penuh atas peristwa yang terjadi. Bahkan, ia sangat menyayangkan hal itu bisa terjadi. Karena sudah sangat jelas jika jembatan itu tidak layak dilewati kendaraan yang membawa beban seberat itu.

‘’Saya sudah berkoordinasi dengan camat agar segera dicari solusi supaya aktivitas masyarakat bisa normal kembali,’’ pungkasnya.

Sebelumnya, jembatan di Desa Wonoharjo menuju Desa Suka Makmur Kecamatan Giri Mulya juga amblas pada tanggal 25 Agustus 2017 lalu. Penyebabnya lantaran pondasi jembatan tergerus abrasi sungai. Bahkan, hingga saat ini hanya disambungkan dengan penyangga sebagai jembatan darurat dan belum ada upaya pembangunan jembatan permanen dari Pemerintah Provinsi Bengkulu. (816)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: