Minta Kelambu Cegah Malaria

Minta Kelambu  Cegah Malaria

\"nyamukMALARIA masih menjadi endemi di Bengkulu, dengan korban ribuan setiap tahunnya. Untuk terus menekan angka penularan malaria, sejumlah daerah mengusulkan bantuan kelambu.

Seperti halnya Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mukomuko, telah mengusulkan sebanyak 10.000 kelambu ke global fund (GF).

Kelambu itu nanti bakal di distribusikan dan dibagikan kepada masyarakat yang berdomisili di wilayah endemis malaria. “Usulan tersebut lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 3 ribu kelambu,” ungkap Kepala Dinkes Kabupaten Mukomuko, Jun Harto SKM melalui Petugas Monitoring dan Evaluasi GF, Ruli Herlindo.

Bantuan kelambu dari GF setiap tahunnya ada untuk masyarakat di 15 wilayah kecamatan dalam wilayah kabupaten ini. Karena dari data yang ada, dari 15 kecamatan masih ada 8 wilayah kecamatan yang masuk dalam endemis malaria, seperti kecamatan Air Rami, Ipuh, Pondok Suguh, Sungai Rumbai,Penarik, Selagan Raya, Lubuk Pinang dan Kecamatan XIV Koto.

Pendistribusian kelambu di prioritaskan untuk ibu hamil, ibu menyusui dan warga yang memiliki anak. Kelambu salah satu untuk mencegah ancaman dari penyakit malaria. Tetapi hal tersebut juga harus diimbangi dengan berprilaku hidup bersih dan sehat.

Di Bengkulu Selatan (BS) penyakit malaria juga terus terjadi. Pasalnya sejak Januari hingga April 2018 ini, sudah puluhan warga Bengkulu Selatan terserang penyakit yang ditularkan oleh nyamuk Anopheles tersebut. “Hingga saat ini tercatat sudah 30 warga Bengkulu Selatan mengidap penyakit malaria,” kata Kepala Dinas Kesehatan Bengkulu Selatan, M Redhwan Arief S Sos MPH.

Redhwan mengatakan, jumlah warga Bengkulu Selatan yang diserang penyakit malaria ini dari tahun ke tahun selalu turun. Jika tahun 2016 lalu ada 264 warga Bengkulu Selatan mengidap penyakit malaria, kemudian tahun 2017 turun menjadi 255 orang.

Sedangkan tahun ini hingga April baru ada 30 orang. Masih adanya warga Bengkulu Selatan yang terserang penyakit malaria ini lantaran di daerah tersebut kebersihan lingkungannya kurang terjaga. “Di Bengkulu Selatan Daerah yang paling banyak terserang penyakit malaria kawasan perkotaan yakni Kecamatan Kota Manna dan Pasar Manna,” ujarnya. Baca juga  Ribuan Orang Diserang Malaria

Redhwan menjelaskan, saat ini pihaknya terus berupaya menekan jumlah warga Bengkulu Selatan yang terserang penyakit malaria. Upaya yang dilakukan selain menggelar pogging di lingkungan pemukiman warga yang terserang penyakit tersebut, pihaknya saat ini selalu turun ke masyarakat untuk mengkampanyekan gerakan masyarakat hidup sehat (germas).

Dirinya berharap, tahun ini jumlah warga Bengkulu Selatan yang terserang penyakit malaria terus berkurang dan hingga akhirnya nanti, tidak ada lagi warga Bengkulu Selatan yang mengidap penyakit tersebut.

“Saat ini kami rutin mengkampanyekan kegiatan Germas ke masyarakat, kami juga menyalurkan bantuan ribuan kelambu gratis pada warga, mudah-mudahan ke depan warga Bengkulu Selatan semakin menyadari akan pentingnya hidup sehat, sehingga ke depan warga yang mengidap penyakit malaria semakin berkurang,” harap Redhwan. (369/900)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: