Tangkal Radikalisme, Polda Bengkulu Gelar Diskusi Panel

Tangkal Radikalisme, Polda Bengkulu Gelar Diskusi Panel

\"TangkalBengkulu, bengkuluekspress.com - Sebagai upaya menangkal radikalisme dan menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibnas) yang kondusif di wilayah Provinsi Bengkulu, Polda Bengkulu, menyelenggarakan giat diskusi panel menangkal radikalisme.

Acara di gelar di gedung Adem Mapolda Bengkulu, Rabu (18/4) pagi sekitar pukul 10.00 WIB. Dengan menghadirkan 5 narasumber yaitu, Kordinator Bina Masyarakat Badan Pemeliharaan Keamanan Republik Indonesia (Korbinmas Baharkam RI) Kombes Pol Drs Zuhdi B Arrasuli SH, Kakanwil Agama Provinsi Bengkulu Drs H Muhtasar MHI, Perwira Menengah Detasemen Khusus 88 (Pamen Densus) AKBP Kurnia Wijaya SH MH, Dirintel Polda Bengkulu Kombes Pol Solihin S Ik dan mantan teroris Mukhtar Khairi.

Kapolda Bengkulu Brigjen Pol Drs Coki Manurung SH M Hum yang diwakili Wakapolda Bengkulu Kombes Pol Budi Widjanarko SH M Hum dalam sambutannya mengatakan,

\"Kita mendukung penuh kegiatan ini. Dengan adanya forum diskusi ini, diharapkan dapat menyumbang pemikiran, sehingga mendapatkan hasil dan solusi dalam menangkal radikalisme di wilayah Provinsi Bengkulu\"

Dalam acara ini Perwira Menengah Detasemen Khuss (Pamen Densus) 88 AKBP Kurnia Wijaya SH MH menyampaikan, kesesatan yang dialami para teroris dapat dicegah dengan gencarnya kesigapan pihak terkait dalam menangkal radikalisme. Densus menilai untuk Bengkulu sendiri tingkat radikalisme masih tergolong rendah.

\"Tingkat radikalisme Bengkulu, Alhamdulillah sangat sedikit. Kita harapkan ini akan terus terjaga, dengan terus bersinergi dan bersatu memerangi radikalisme\" terangnya saat diwawancarai bengkuluekspress.com seusai acara.

Menurutnya, akhir-akhir ini di Indonesia sering dirusak oleh tindakan dari oknum yang secara langsung maupun tidak langsung ingin mengganti ideologi bangsa Indonesia dengan ideologi lain.Ideolagi yang jelas tidak sesuai dengan tatanan hidup bangsa Indonesia yang sudah berpedoman dengan Pancasila. Persatuan dan Kesatuan akan menjadi senjata ampuh dalam menangkal radikalisme.

Acara diskusi dihadiri sekitar 70-an peserta yang terdiri dari tokoh masyarakat, tokoh agama, dan siswa pesantren Quran Al-fidah.

Adapun tujuan diskusi diharapkan mampu memberikan pemahaman kepada para tokoh agama, tokoh masyarakat dan warga masyarakat tentang bahayanya radikalisme yang ingin mengubah ideologi negara, serta memberikan pemahaman nilai-nilai Islam rahmatan lil alamin sebagai benteng untuk mencegah dan menyaring penyebaran paham radikal. (Imn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: