Ratusan Anak dan Perempuan jadi Korban

Ratusan Anak  dan Perempuan  jadi Korban

Rohidin: Jumlah Kasus Menurun

TAIS, Bengkulu Ekspress - Setidaknya tercatat 156 anak-anak dan 103 perempuan di Bengkulu telah menjadi korban kekerasan. Diduga menjadi korban kekerasan fisik dan seksual terus menerus terjadi di Provinsi Bengkulu.

“Jadi tugas kita adalah untuk bisa memutus mata rantai dan tangung jawab seluruh pihak untuk menyelamatkan satu anak perempuan merupakan masa depan dunia,” tegas Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Prof Dr Yohana Susana Yembise dalam Kampanye He for She di Bendungan Seluma, kemarin.

Disampaikan, kekerasan terhadap anak dan perempuan kapan saja dan dimana saja bisa terjadi. Menurutnya, perempuan dan anak adalah dua pilar utama yang diperhitungkan dunia. Dengan menyelamatkan 1 orang perempuan ataupun anak sama saja kita telah menyelamatkan masa depan dunia.

“Misi perlindungan perempuan dan anak dari segala bentuk kekerasan ini sejalan dengan salah satu misi utama dari Presiden Joko Widodo,” tegasnya.

Disampaikan, gagasan oleh Presiden RI ini sudah dinobatkan sebagai salah satu dari 10 Kepala Negara terpilih menjadi HeforShe Champion World Leader. Selain penghapusan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan, Indonesia juga di daulat untuk berfokus pada penurunan Angka Kematian Ibu (AKI), serta peningkatan partisipasi perempuan dalam politik dan pengambilan keputusan.

“Kita sepakat dan berkomitmen agen perubahan yang diakui dunia untuk mencapai kesetaraan gender, ”ujarnya. Menteri Yohana menerangkan bahwa Indonesia kini menjadi sorotan mata dunia karena mampu menjadi role model dalam mengemban amanah komitmen PBB yang tertuang pada Kampanye He for She.

Harapnya, masyarakat Provinsi Bengkulu khususnya Seluma untuk mengambil peran dalam kampanye He for She, karena kampanye ini tidak hanya dapat memajukan kaum perempuan tapi juga dapat melindungi kaum perempuan dan anak untuk berada di atas batas garis aman. “Upaya kongkrit juga harus ada terhadap kekerasan terhadap anak dan perempuan,”ujarnya.

Sementara itu, Plt Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah menerangkan, sudah melakukan upaya untuk mengentaskan kekerasan, salah satunya dengan membentuk 2.632 orang yang tergabung dalam Satuan Tugas Penanganan Perempuan dan Anak (Satgas PPA). Selain itu serangkaian Peraturan Daerah, Peraturan Gubernur, Keputusan Gubernur dan juga Keputusan Bersama terkait perlindungan perempuan dan anak telah dilahirkan di Provinsi Bengkulu. “Dampaknya jelas dengan dibentuknya satgas ini mampu menekan angka kekerasan yang terjadi di Provinsi Bengkulu selama 3 tahun terakhir. Dari 513 kasus di tahun 2015 menurun drastis menjadi 265 kasus di tahun 2017, ”sampainya.

Rohidin menerangkan, misi utamanya adalah untuk mengoptimalisasi peran masyarakat khususnya perlibatan kaum laki-laki dalam perlindungan, pencegahan serta pendampingan korban kekerasan baik perempuan maupun anak-anak.

“Provinsi Bengkulu sangat menyambut baik Kampaye He for She, karena kampanye ini sudah kami inisiasi sejak 2 tahun yang lalu, ” katanya.(333)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: