Nelayan Takut Melaut

Nelayan Takut Melaut

PONDOK KELAPA, Bengkulu Ekspress - Perseteruan antara kelompon nelayan yang menggunakan jaring pukat harimau (trawl) dengan nelayan tradisional juga berimbas pada aktivitas para nelayan di Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng). Sebagian nelayan di Benteng takut dan cemas untuk mencari ikan di laut lepas.

\"Perseteruan antara kelompok nelayan saat ini juga berimbas kepada nelayan di wilayah Kecamatan Pondok Kelapa. Nelayan menjadi takut untuk melaut,\" ungkap salah satu nelayan di wilayah Kecamatan Pondok Kelapa, Pen, kemarin (7/3). Menurut dia, kekhawatiran tak dialami oleh seluruh nelayan, melainkan hanya kepada kelompok nelayan yang biasa menggunakan kapal berukuran 10 GT lebih.

\"Bagi nelayan yang mencari ikan di tepi pantai dengan menggunakan kapal kecil, aktivitas melaut masih berlangsung seperti biasa. Terkhusus nelayan yang menggunakan kapal besar muncul ketakutan, dikhawatirkan terjadi perkelahian atau keributan saat melaut di tengah laut. Inilah yang menjadi pertimbangan nelayan,\" beber Pen.

Secara keseluruhan, sambung Pen, para nelayan di Kabupaten Benteng secara tegas menolak aktivitas nelayan yang menggunakan jaring trawl. Sebab, penggunaan jaring diyakini mampu merusak ekosistem dan biota laut.

\"Dengan menggunakan trawl, terumbu karang menjadi rusak dan anak-anak ikan yang tertangkap akan terbuang sia-sia. Jika dibiarkan, kelestarian laut tentu saja akan terganggu,\" jelas Pen.(135)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: