Tunggakan Listrik Rp 11,8 M

Tunggakan Listrik Rp 11,8 M

Didominasi Rumah Tangga dan Pemerintah

BENGKULU, Bengkulu Ekspress  - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Bengkulu saat ini tengah fokus terhadap usaha penertiban pelanggan yang menunggak listrik. Sebab di tahun 2018 ini, tunggakan listrik sejak Januari-Februari sudah mencapai lebih dari Rp 11,8 miliar dari 100.099 pelanggan yang berasal dari sektor rumah tangga hingga instansi pemerintah. Hal ini diungkapkan General Manajer PT PLN Area Cabang Bengkulu, Nova Sagita, kepada Bengkulu Ekspress, kemarin (4/3).

Dia mengatakan, dari total tunggakan listrik Rp 11,8 miliar, sebanyak Rp 3 miliar diantaranya merupakan tunggakan listrik pemerintah daerah atau instansi perkantoran.

\"Kami tengah fokus untuk melakukan penertiban terhadap para pelanggan yang menunggak listrik di tahun 2018 ini agar segera bisa diselesaikan,\" ujar Nova kemarin (4/3).

Rinciannya, jumlah penunggak dari rumah tangga sebanyak 52.621 pelanggan dengan tunggakan mencapai Rp 10,5 miliar di tahun 2017, dan naik menjadi 100.099 pelanggan dengan total Rp 11,8 miliar. \"Kami berharap tunggakan tersebut bisa diselesaikan segera,\" ungkap Nova

Saat ini pihaknya sudah melakukan pemutusan terhadap pelanggan terutama perkantoran sebab diberikan waktu penyelesaian hanya sampai tanggal 20 Februari lalu. Begitu juga dengan pelanggan rumah tangga yang juga dilakukan pemutusan. \"Bahkan jika lewat dari dua bulan menunggak, tidak hanya diputuskan jaringan tetapi pemutusan pemasangan atau pencabutan meteran langsung,\" tegas Nova.

Adapun penyebab untuk kantor-kantor banyak menunggak itu karena anggaran operasional kantor belum cair. Tetapi pihaknya tetap tidak bisa memberikan toleransi atau membedakan dengan pelanggan rumah tangga dimana instansi yang menunggak tersebar di 10 kabupaten/kota. \"Banyak instansi beralasan dana operasional yang tak kunjung cair, namun kami tidak bisa membeda bedakan pelanggan yang menunggak tetap kami tindak,\" tutur Nova.

Sementara, khusus untuk pelanggan penerima subsidi, pihaknya tetap melayani dan menyediakan pemasangan jaringannya. Tetapi syaratnya harus masuk dalam data TNP2K, Baik daya 500 VA dan 900 VA.

Sementara tarif, khusus pelanggan bersubsidi belum ada kenaikan sampai Maret ini, begitu juga dengan nonsubsidi. \"Setelah April itu tidak menutup kemungkinan ada penyesuaian tarif sebab akan dilihat nilai tukar dolar dan minyak dunia yang berpotensi bisa berubah tarif dayanya khusus non subsidi,\" jelas Nova.

Sementara itu, Kepala Dinas ESDM Provinsi Bengkulu, Ir H Ahyan Endu mengaku, terkait penyesuaian tarif, rencananya Kementerian ESDM akan melakukan penghapusan terhadap pelanggan listrik rumah tangga nonsubsidi golongan 1.300 VA 3.300 VA menjadi 4.400 VA-5.500 VA belum terealisasi. \"Rencana itu sendiri, sudah digulirkan November 2017 lalu, namun hingga sekarang belum ada regulasinya,\" ujar Ahyan.

Ahyan mengaku, sudah ada pembahasan terkait rencana perubahan daya untuk pelanggan listrik rumah tangga daya 1.300 VA-3.300 VA itu, akan tetapi pihaknyaa blum mendapat regulasi kepastian pemberlakuan aturan tersebut. \"Memang ada rencana penghapusan atau penyederhanaaan, namun dberlakukannya kami belum tahu sebab regulasinya juga belum ada,\" sambung Ahyan.

Terkait tunggakan listrik tersebut, Ahyan mengharapkan pihak PLN segera menyelesaikannya dengan baik hingga tidak ada lagi tunggakan listrik yang jumlahnya mencapai miliaran tersebut. \"Kami yakin PLN bisa menyelesaikannya dengan baik dan kedepannya tidak ada lagi tunggakan sebesar itu,\" tutup Ahyan.(999)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: