BPD dan Warga Datangi Camat

BPD dan Warga Datangi Camat

 Minta Kades Jayakarta Diberhentikan

TALANG EMPAT, Bengkulu Ekspress - Polemik di Desa Jayakarta Kecamatan Talang Empat Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) belum juga berakhir. Bahkan, 5 (lima) orang Badan Permusyawaratan Desa (BPD) bersama warga Desa Jayakarta langsung mendatangi Camat Talang Empat meminta agar Kades Jayakarta, Agus diberhentikan dari jabatannya.

\"Surat permintaan pemberhentian Kades sudah kami sampaikan ke Camat hari ini (kemarin,red). Kami harap, permintaan kami segera diproses,\" kata warga Desa Jayakarta, Saiful. Dikatakan Saiful, dalam surat yang disampaikan itu, setidaknya ada 167 orang masyarakat Desa Jayakarta telah menandatangani surat pernyataan agar Kades diberhentikan.

\"Surat permohonan pemberhentian juga kami lengkapi dengan surat perjanjian damai antara Kades dan istri Kades yang sebelumnya telah melakukan asusila. Ini menunjukan bahwa perbuatan terlarang itu memang pernah terjadi. Sebab itulah, kami menolak Desa kami dimpimpin oleh Kades devenitif saat ini,\" lanjut Saiful. Dari hasil koordinasi yang dilakukan, imbuh Saiful, pihak Kecamatan belum bisa memberikan keputusan, melainkan akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten terlebih dahulu.

\"Jika tak ditindaklanjuti dalam 2 hari, kami akan melakukan aksi demo di depan kantor Camat Talang Empat. Kami tidak mau dipimpin oleh Kades yang telah melakukan tindakan asusila,\" tegasnya. Terpisah, Camat Talang Empat, Samsul Bahri membenarkan adanya laporan yang disampaikan warga.

\"Laporan sudah kita terima dan akan kita tindaklanjuti dengan berkoordinasi ke Pemkab Benteng,\" singkat Camat. Untuk diketahui, gejolak ini muncul atas kekecewaan warga terhadap prilaku Kades yang diduga tidak senonoh. Kades yang baru menjabat selaku 2 (dua) tahun tersebut diduga telah melakukan tindak asusila dengan istri Sekretaris Desa (Sekdes) Su yang berinisial Um. Tindakan asusila itu Kades dilakukan di rumah Sekdes, sekitar pukul 10.00 WIB, tanggal 25 Januari 2018 lalu. Perbuatan tersebut terungkap setelah Sekdes memergoki Kades berduaan dengan istrinya di dalam kamarnya. Tak terima akan hal itu, warga langsung menggelar sidang adat yang akhirnya berujung damai.

\"Modusnya, Kades meminta Sekdes untuk membuat surat di kantor desa. Tak lama kemudian, Kades langsung pergi meninggalkan kantor desa. Lantaran kehabisan kertas, Sekdes akhirnya pulang ke rumah dan sangat terkejut melihat istrinya bersama Kades di dalam rumah. Meskipun telah berdamai, kami selaku warga sama sekali tak bisa menerima. Kami minta agar Kades diberikan sanksi yang seberat-beratnya,\" beber warga setempat, Ari (135)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: