Kades Jadi Tumbal Sapi

Kades Jadi Tumbal Sapi

\"sapiBUR, BE - Kasus soal hilangnya 8 ekor sapi bantuan program Percepatan Pembangunan Kawasan Produksi Daerah Tertinggal (P2KPDT) tahun anggaran 2010, berunjung panjang.  Jum\'at (25/1) persoalan hilangnya sapi menjadi bahasan melibatkan pihak kecamatan, Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan), serta kepolisian.

\"Kita memang melakukan rapat koordinasi membahas soal hilangnya sapi bantuan, setidaknya ada beberapa kesepatakan. Nanti hubungi saja Kepala Disnakan,\" tutur pejabat kecamatan BUR, yang tidak ingin disebutkan namanya.

Sayangnya, hingga berita ini di turunkan Kepala Disnakan Ir Amrul Eby, saat ingin ditemui wartawan di kediamanya belum berhasil dikonfirmasi karena sedang istirahat tidur.

Begitu juga saat dihubungi wartawan melalui handphon genggamnya. Namun informasi yang berhasil dihimpun koran ini, hilangnya sapi bantuan yang dikelola kelompok tani Marga Jaya Lestari di Trans Desa Bandung Marga kecamatan Bermani Ulu Raya (BUR) itu, dengan sepengetahuan Kepala Desa Bandung Marga sehingga dapat diperjualbelikan kepada oknum aparat di Kecamatan BUR. Sayangnya, sang Kades juga belum berhasil ditemui untuk menjawab persolan ini.

Di bagian lain, bupati meminta agar Kepala Desa Bandung Marga dapat bertanggung jawab penuh atas dugaan penggelapan sapi tersebut. Sebab, menurutnya, kepala desa merupakan sosok yang tahu persis latar belakang kelompok tani penerima tersebut.

“Saya sudah dapat laporan dinas terkait hasil rapat mereka soal sapi. Dalam hal ini, yang bertanggung jawab penuh adalah Kepala Desa setempat. Sebab, yang tahu persis poktan itu dan anggotanya adalah kades. Pihak dinas pun tidak bisa disalahkan sepenuhnya, karena memang mereka tidak mengurusi permasalahan tersebut sampai pada latar belakang kelompok,\" ujar Suherman.

Bupati Rejang Lebong H Suherman SE MM juga meminta jajaran penegak hukum untuk segera melakukan penindakan terhadap pelaku penjual sapi bantuan, pihak terkait lainya seperti dinas peternakan dan perikanan, camat, kades dan kelompok tani melakukan rapat untuk menelusuri terkait hilangnya sapi tersebut. \"Saya minta dinas peternakan dan perikanan untuk tidak kecolongan lagi, dan segera menelusuri kemana sapi bantuan dan siapa pelakunya,\"jelasnya.

Untuk bantuan selanjutnya, sambung bupati, dinas terkait benar-benar selektif dalam menentukan kelompok tani yang menerima bantuan. \"Bukan hanya bantuan sapi, namun bantuan-bantuan lainya yang bisa dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab dan untuk kepentingan peribadi dan kelompoknya maisng- masing,\" pinta bupati. (999)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: