Rp 3,5 Miliar untuk Bangun Sarana Pertanian

Rp 3,5 Miliar untuk Bangun  Sarana Pertanian

ARGA MAKMUR, Bengkulu Ekspress - Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Peternakan (DTPHP) Bengkulu Utara (BU), mendapatkan DAK sebesar Rp 3,5 miliar untuk pengembangan petani. Mulai dari jalan usaha tani, perbaikan irigasi, dam parit, saluran pipa serta peningkatan sarana dan prasarana di bidang pertanian lain. Tujuannya, agar para petani di Kabupaten BU dapat lebih maju.

‘’Memang kita mendapatkan sekitar Rp 3 miliar lebih Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik tahun 2018 ini. kita targetkan di bulan Februari-Maret mendatang, sudah mulai berjalan,’’ ujar Kadis TPHP BU, Darlis SP kepada Bengkulu Ekspress (BE) ditemui, kemarin (12/1).

Ia menambahkan, pembangunan dan perbaikan irigasi, dam parit serta peningkatan sarana pertanian akan dipusatkan di daerah sentral produksi pertanian. Mulai dari, lahan persawahan sekitar Kemumu Kecamatan Arma Jaya, Kerkap dan Tanjung Agung Palik (TAP). Selanjutnya, di lahan persawahan Kecamatan Putri Hijau, Marga Sakti Sebelat (MSS), Lais, Padang Jaya, Batiknau dan beberapa kecamatan pontesial lainnya.

‘’Pembangunannya disesuaikan dengan kebutuhan dan luas lahan potensi pertanian. Saat ini, kita sedang proses pengajuan RUP (Rencana Umum Pengadaan). Insyaallah proses pengurusan adminstrasi hingga tender serta pelaksanaan pekerjaan fisik berjalan lancar,’’ ungkapnya.

Disamping itu, ia juga menyampaikan, ada 3 pembangunan gedung baru yang akan dilakukan. Yakni, gedung Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) dan 2 kantor Balai Penyeluh Pertanian Kecamatan (PPK). Kemudian, pengadaan bibit sapi bali untuk dikembangbiakkan oleh kelompok tani.

‘’Sekitar Rp 1,5 Miliar itu untuk pembangunan gedung. Sisanya, untuk berbagai kegiatan lainnya penunjang kemudahan di bidang pertanian,’’ terangnya.

Ia menargetkan, DAK fisik yang dikelola DTPHP tahun 2018 dapat lebih baik dari sebelumnya. Untuk itu, ia telah melakukan beberapa perubahan tenaga ASN yang bisa diandalkan, agar pekerjaan itu tidak terhambat.

‘’Memang cukup dilematis yang terjadi dalam tahun 2017 lalu. Apalagi banyak ASN yang memang menghindar dalam mengurusi pekerjaan fisik. Tapi, Insya Allah di tahun 2018 ini lebih baik,’’ tuturnya.

Ia menyebutkan, akan mengambil sikap tegas terhadap kontraktor yang tidak dapat melaksanakan pekerjaan. Karena, pembangunan ini manfaatnya akan dirasakan langsung oleh para petani dan masyarakat. ‘’Tidak ada pekerjaan yang terlambat, apalagi tidak selesai,’’ pungkasnya.(816)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: