Turun Tanam Terkendala Modal
LEBONG, Bengkulu Ekspress - Kondisi ekonomi para petani di Kabupaten Lebong yang terbilang masih cukup rendah tentunya membuat beberapa petani di Kabupaten Lebong kesulitan untuk memulai turun tanam setiap tahunnya.
Bahkan, tak jarang para petani harus meminjam uang dari para rentenir dengan hitungan 100 ribu dibayar dengan 1 karung beras saat panen. Dengan kondisi tersebut, para petani di Kabupaten Lebong sangat mengharapkan adanya bantuan dari Pemerintah Kabupaten Lebong berupa bantuan bibit dan biaya tanam.
Seperti yang disampaikan Bahrun Sani (43), warga Kecamatan Bingin Kuning bahwa dirinya setiap turun tanam mau tidak mau harus meminjam uang dengan praktek ijon tersebut. Hal tersebut dilakukannya akibat keterbatasan modal yang ia miliki setiap memasuki musim tanam.
\"Kalu tidak minjam seperti itu, ya saya tidak bisa nanam. Hasil panen beberapa waktu lalu sudah lama habis untuk bayar utang dan kebutuhan hidup selama ini,\" ungkap Bahrun.
Dikatakannya, dirinya mengharapkan adanya bantuan dalam bentuk bibit bagi petani kurang mampu, hal ini agar petani miskin tidak terjebak praktik ijon. Sebab, hanya karena tidak memiliki biaya, para petani terpaksa meminjam modal kepada pengijon.
\"Uangnya dikembalikan saat sudah panen atau dalam bentuk padi. Sebenarnya saya takut minjam modal ini, takut sawah saya terjual. Tapi kondisinya seperti ini mau tidak mau ya beginilah,\" katanya.
Selain itu, Haryono (37) petani lainnya juga mengharapkan pemerintah untuk dapat melihat penderitaan petani di Kabupaten Lebong. Apalagi Petani di Kabupaten Lebong mayoritas petani penggarap bukan petani pemilik lahan. \"Ya seperti saya ini, saya sudah 3 tahun ini mengurus sawah milik pejabat di Lebong. Dengan konsekuensi hasil bagi dua dan kadang bagi tiga,\" ucapnya.(777)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: