Merakyat, Punya Keluarga Besar, Caleg Menang

Merakyat, Punya Keluarga Besar, Caleg Menang

\"FOTOBENGKULU,BE-  Hasil Survei Bengkulu Development Wacht (BDW), masyarakat Provinsi Bengkulu semakin cerdas menentukan pilihan. Masyarakat cenderung menginginkan  calon legsilatif (caleg)  yang merakyat, jujur, dan mudah bergaul dengan lingkungannya. \"Masyarakat cenederung akan memilih caleg yang berkualitas, cerdas, dan jujur. Tidak sekedar memiliki  popularitas,\" kata Direktur Eksekutif BDW, Dian Syah Putra SIP, kemarin (27/1).

Pihaknya melakukan survei di 10 kabupaten dan kota,  sejak tanggal 10 sampai 15 Januari 2013 lalu. Jumlah responden 500 orang. Hasilnya didapat masyarakat akan memilih caleg  yang merakyat sebesar 28,6 persen, memilih caleg jujur dan bersih 18,2% dan memilih caleg cerdas atau pintar 14 persen. \"Caleg yang merakyat bisa dimaksud, sosok  yang sering terjung ke masyarakat, cepat merespon masalah yang ada  dan peduli terhadap masyarakat. Sosoknya selama ini sudah punya peran  dimasyarakat,\" ujarnya.

Selebihnya, masyarakat menginginkan caleg yang memiliki moralitas baik, tidak korupsi. Masyarakat memberikan perhatian terhadap hal ini, karena banyak kejadian menyangkut kasus moralitas yang dialami anggota dewan selama ini. \"Masyarakat menaruh perhatian yang tinggi terhadap beberapa kasus di parlemen menyangkut moralitas, korupsi, dan rendahnya kinerja,\" katanya.

Terpisah, Pengamat Politik Unib, Drs Lamhir Syamsinaga MSi mengatakan pada pemilu legislatif, masyarakat cenderung memilih calon berdasarkan kedekatan dan hubungan keluarga. Bagi caleg yang memiliki keluarga besar, memiliki peluang tinggi untuk terpilih. \"Terlebih apabila selama ini baik dimata masyarakat, tentu dukungan akan banyak mengalir,\" ujarnya.

Ia mengatakan, dengan hanya 10 partai yang bersaing, maka persiangan akan semakin hebat. Dimana, caleg yang bermunculan diprediksi memiliki kualitas yang baik, karena melalui proses seleksi yang ketat. \"Parpol ini adalah parpol besar yang tidak mau sembarangan untuk merekrut orang,\" katanya.

Selain itu, dikatakan dosen senior ini, biaya cost politik yang dikeluarkan untuk meraih kursi tergantung strategi caleg itu sendiri, bisa mahal dan bisa pula murah. Bagi caleg yang  belum dikenal harus mengeluarkan biaya lebih besar, karena harus melakukan pengenalan diri secara maksimal ke tengah masyarakat. \"Misalnya membuat baliho, stiker, dan mengundang masyarakat. Tentu membutuhkan biaya yang sangat besar. Tapi kalau selama ini sudah berbuat (Dekat dengan masyarakat) tentu tidak membutuhkan biaya besar,\" katanya. (100)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: