BPOM Uji Sampel Garam Berbahaya

BPOM Uji Sampel Garam Berbahaya

\"Garam\"BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Bengkulu memantau peredaran garam berbahaya yang tak layak konsumsi manusia. Garam industri dengan kemasan konsumsi ini akan diteliti lebih lanjut.

\"Sekarang petugas lagi turun kelapangan, jadi kita juga masih menunggu informasi dari tim kita. Pengujian bisa saja kita lakukan kerena memang itu ranah BPOM,\" kata Kepala Balai POM Bengkulu, Drs Martin Suhendri, melalui Kepala Seksi Sertifikasi dan Pelayanan Informasi, BPOM Bengkulu, Sri Yuniati, kemarin (17/8).

Untuk lebih lanjut, pihaknya belum bisa memberikan keterangan pasti, karena memerlukan proses analisa terlebih dahulu. Namun menurutnya, selama ini BPOM telah melakukan pengawasan dan pembinaan secara rutin kepada seluruh distributor pangan baik beras, gula, garam, dan sebagainya. Hanya saja, sejauh ini di Kota Bengkulu masih masuk dalam kategori aman dan belum ada jenis pangan apapun yang diduga berbahaya.

Ia tidak memungkiri jika terjadi pengoplosan garam industri menjadi garam konsumsi menginggat saat ini tengah terjadi kelangkaan garam. Maka untuk memastikan hal tersebut pihaknya akan melakukan pengujian.

\"Jadi BPOM ini bukan turun ketika ada kejadian saja, tetapi memang secara rutin dan berkala kita awasi dan kita bina. Termasuk semua gudang garam seperti CV Abadi maupun Pusat Koperasi Unit Desa (PUSKUD) dan sejauh ini masih aman terkendali,\" terangnya.

Sementara itu, Kepala Disperindag Kota Bengkulu, Hj, Dewi Dharma MSi, melalui Kepala Bidang Sarana dan Prasarana, Yuliansyah menjelaskan pihaknya masih menunggu koordinasi dari Balai POM untuk melakukan penindakan terhadap garam berbahaya tersebut. Meski pihak Bpom saat ini sudah menurunkan tim terlebih dahulu, namun dalam waktu pihaknya juga akan melakukan inspeksi mendadak (sidak) di seluruh pasar, dan pusat perbelanjaan rumah tangga. \"Kalau itu terbukti, ya melanggar Undang-Undang Perlindungan Konsumen karena masyarakat dirugikan. Memang kadar garam Industri dan konsumsi berbeda zat kmia yang terkandung di dalam itu,\" terang Yuliansyah.

Lanjutnya, berdasarkan komunikasi terakhir dengan pihak provinsi, pasokan garam dari impor Australia sampai saat ini belum ada kejelasan. Namun, untuk mengantisipasi kelangkaan garam ini Bengkulu mendapat penyaluran garam lokal dari PT Grarindo Surabaya sebanyak 500 ton, yang diperkirakan tiba sekitar 20 hari kedepan.

\"Kemungkinan diganti sementara selagi garam impor belum masuk, jadi disalurkan dulu garam yang dari lokal dari Surabaya. Dan yang dikirim itu garam bahan baku, nanti yodiumisasinya di Distributor garam di Bengkulu,\" pungkasnya. (805)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: