RM-Lily Cs Digarap KPK Hingga Malam

RM-Lily Cs Digarap KPK Hingga Malam

BENGKULU, Bengkulu Ekspress -Ridwan Mukti, Lily Martiani Maddari, Rico Dian Sari dan Jhoni Wijaya digarap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menjalani rekonstruksi hingga tengah malam. Proses rekontruksi tersebut berjalan tertutup, dimulai dari kediaman pribadi Ridwan Mukti di Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Gading Cempaka Kota Bengkulu, sebagai lokasi Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK pada 20 Juni lalu.

Proses kedatangan RM cs tersebut menjadi tontonan warga sejak tiba di bandara hingga di rumahnya dan lokasi rekonstruksi lainnya. Namun, warga menjadi kesal karena rekonstruksi yang sedang berlangsung sejak pukul 09.45 WIB ini pun dijaga ketat oleh Aparat satuan gabungan dari Polda, Polres Bengkulu, dan Satpol PP Provinsi.

Pantauan Bengkulu Ekspress, saat tiba di Bandara Fatmawati Bengkulu pukul 09.03 WIB, Ridwan Mukti mengenakan baju kemeja putih dan celana dasar hitam sedangkan Lily Martiani Maddari mengenakan jilbab bewarna merah jambu dengan baju merah jambu bercorak sementara itu Rico Dian Sari mengenakan baju putih polos dan Jhoni Wijaya mengenakan Baju putih bermotif Harley Davidson. Saat tiba di rumahnya yang berpagar hitam, Ridwan Mukti beserta rombongan sibuk disambut oleh puluhan warga.

Rekonstruksi yang berjalan tertutup ini pun diramaikan akan warga dan awak media. Akibat ramainya yang menyaksikan polisi langsung membentangkan barisan dan menutup rapat pagar rumah dan membuat penonton rekonstruksi beserta awak media menuturkan protes. \"Kenapa harus tertutup, harusnya bisa dilihat biar semua tau,\" kesal Ahmad (37) salah satu warga Kelurahan Sidomulyo.

Rekonstruksi dilakukan di tiga tempat yaitu kediaman pribadi Ridwan Mukti, Pemprov Bengkulu, dan Graha RPS berlangsung dari pukul 09.45 hingga pukul 18.00 WIB. Jika sebelumnya sewaktu tiba di Bengkulu mereka tidak mengenakan Rompi Jingga dari KPK pada saat melakukan rekonstruksi para pelaku mengenakannya.

\"Kronologi\"Fasilitas Mewah Walaupun Ridwan Mukti, Lily Martiani Maddari, Rico Dian Sari dan Jhoni Wijaya telah dinyatakan bersalah oleh KPK. Tetapi fasilitas yang diberikan oleh KPK kepada pelaku korupsi tersebut lebih nyaman daripada Menteri.

Datang dari Jakarta ke Bengkulu Ridwan Mukti, Lily Martiani Maddari, Rico Dian Sari dan Jhoni Wijaya naik Pesawat Garuda, bahkan setelah sampai ke Bengkulu masih dilayani lewat jalur kedatangan VIP. \"Lemak nian hidupnyo, sudah korupsi masih juga dilayani lebih-lebih Menteri,\" ungkap Hidayat (52) salah seorang warga yang menyaksikan kedatangan rombongan Ridwan Mukti.

Bahkan selain diberikan fasilitas yang mewah, untuk makan saja, Ridwan Mukti dan Rombongan makan dari Catering. Sedangkan polisi yang melakukan pengamanan hanya makan dengan nasi Bungkus. \"Kalau masih diberikan fasilitas seperti itu, berarti enak jadi koruptor, makan aja masih enak,\" keluh Aminah (43) warga Sidomulyo.

Sementara itu, usai melakukan rekonstruksi tadi malam, RM di menginap di Lapas Bentiring, sedangkan Lily, DRS dan Jhoni di sel tahanan Polda Bengkulu.

Bongkar Brankas

Sementara itu, didalam proses rekonstruksi juga dilakukan reka ulang proses pembongkaran brankas pribadi milik Ridwan Mukti. Brankas setinggi sekitar 2 meter dibongkar pas penggeledahan pada bulan Juni 2017 lalu, tetapi bukan menggunakan mesin las akan tetapi menggunakan kunci Biling Kabinet yang ternyata ada didalam kamar tempat penyimpanan brankas tersebut.

Brankas tersebut diduga sebagai tempat menyimpan uang yang pada hari tersebut diterima oleh Lily Martiani Maddari dari Rico Dian Sari sebesar Rp 1 M.

Sejauh ini kondisi brankas tersebut masih dalam keadaaan baik dan tetap di kediaman Ridwan Mukti di Hibrida XV Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Gading Cempaka Kota Bengkulu.

KPK Periksa Beberapa Saksi

Demi sempurnanya hasil rekontruksi yang dilakukan, Penyidik KPK juga menghadirkan sejumlah saksi dari kalangan masyarakat umum dan juga beberapa pejabat Pemda Provinsi Bengkulu, dalam rekonstruksi yang dimulai dari kediaman pribadi Gubernur Bengkulu non aktif Ridwan Mukti, terlihat beberapa mantan pejabat, seperti Asisten II Pemprov Bengkulu, Drs Ari Narsah JS, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Drs Ali Sadikin MSi, mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bengkulu Ir Kuntadi dan mantan Kabid Bina Marga Dinas PU Saifuddin ST.

Asisten II Pemprov Bengkulu Drs Ari Narsah JS mengatakan bahwa dirinya hanya dipanggil oleh KPK sebagai saksi. Dirinya mengaku kalau masalah rekonstruksi tidak mengetahui apa-apa karena berada diluar Rumah. \"Saya dipanggil cuma untuk jadi saksi, tapi alhamdulillah kondisi pak RM dan ibu Lily sehat,\" singkat Ari.

Saksi lainnya, Lia bersama Suaminya juga turut ditangkan oleh KPK. Dirinya diperiksa karena pada saat terjadi OTT, Ibu Lily sempat menghubunginya. \"Saya hanya saksi, Penyidik hanya mengajukan pertanyaan dan saya katakan saya hanya mengukur baju untuk Ibu pada saat terjadinya OTT,\" ungkap Lia.(999)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: