Dua Hilang, Satu Selamat Terseret Ombak Pantai Teluk Sepang

Dua Hilang, Satu Selamat Terseret Ombak Pantai Teluk Sepang

BENGKULU, BE - Untuk kesekian kalinya Pantai Teluk Sepang kembali memakan korban jiwa. Kali ini tiga orang yang sedang mencuci terpal untuk alas bibit ayam potong tenggelam terseret derasnya ombak Pantai Teluk Sepang, RT 14, Kecamatan Kampung Melayu, Minggu (21/5) sekitar pukul 12.00 WIB.

Dua orang tenggelam belum ditemukan yakni Aji Aprianto (19) warga Desa Babatan, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Seluma dan Ari Saputra (19) warga Desa Tapag, Kecamatan Megang Sakti, Lubuk Linggau. Kemudians satu orang berhasil selamat Hadi Wijaya (24) warga Desa Ngadirejo, Kecamatan Musi Rawas, Lubuk Linggau. Tiga orang tersebut merupakan karyawan peternakan ayam potong Unggas Jaya yang berlokasi di Desa Babatan, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Seluma.

Berdasarkan keterangan Murjito pengelola peternakan Unggas Jaya, yang mencuci terpal bukan hanya tiga orang, melainkan 12 orang. Hanya saja saat sebagian terpal sudah selesai dicuci kemudian hendak istirahat makan siang, 3 orang yakni Aji, Ari serta Hadi kembali masuk ke dalam air untuk mandi. \"Mereka ini sudah selesai mencuci sebagian terpal kemudian hendak makan siang. Tiga orang ini malah masuk kedalam air untuk membersihkan badan,\" jelas Murjito.

Masih dikatakan Murjito, kebetulan kondisi ombak saat mereka masuk kedalam air sedang tinggi. Karena mereka sudah sering mencuci dan mandi di tempat tersebut rekan lain tidak melarang tiga orang tersebut masuk kedalam air. Tidak berapa lama kemudian, Aji dan Ari terlihat diseret ombak lantaran mereka terlalu ke tengah, tubuh mereka digulung ombak besar, begitu juga dengan Hadi.

Beruntung Hadi masih bisa berenang ke tepi pantai dibantu rekan lainnya. Sementara tubuh Ari dan Aji sudah hilang ditelan derasnya ombak Pantai Teluk Sepang. Meski selamat Hadi pingsan karena kehabisan nafas, Hadi kemudian langsung di bawa ke Rumah Sakit M Yunus untuk mendapat pertolongan. \"Ya namanya musibah tidak ada yang bisa memprediksinya. Pantai ini memang tempat kami nyuci terpal,\" imbuh Murjito.

Keseharian dua orang karyawannya itu tidak ada yang bermasalah atau mencurigakan. Mereka bekerja sebagaimana mestinya, merawat ayam dan kandang sampai ayam potong bisa dipanen. Aji sudah bekerja selama 6 tahun, sementara Ari baru setengah tahun.

Hanya saja Murjito sedikit heran saat keluarga Ari diajak ke Pantai Teluk Sepang mencuci terpal. Biasanya hal seperti itu tidak pernah dilakukan karyawannya, meski tidak dilarang Murjito menilai hal itu seperti sebuah pertanda. \"Aji itu sudah kerja dengan kami sekitar 6 tahun dia kerja sama bapaknya. Kalau Ari baru sekitar setengah tahun,\" tegas Murjito.

Sampai pukul 18.00 WIB tim yang terdiri dari Polair, Basarnas, Tagana belum bisa menemukan tanda-tanda korban muncul dari permukaan air laut. Perahu karet bermesin tidak bisa diturunkan karena ombak masih sangat tinggi. Kapolres Bengkulu, AKBP Ardian Indra Nurinta SIK melalui Kapolsek Kampung Melayu, Iptu Yuda Setiawan SH mengatakan, pihaknya bersama tim Polair, Tagana serta Basarnas akan terus memantau sekitar pesisir pantai Teluk Sepang mencari korban tenggelam.

\"Sejauh ini kita masih terkendala ombak yang masih tinggi. Jika sudah memungkinkan akan kita usahakan turunkan perahu mencari korban,\" pungkas Yuda.

Sementara itu kondisi dilokasi kejadian dipadati sejumlah warga sekitar, karyawan tempat korban bekerja dan anggota polisi.

Keluarga korban terlihat shock melihat anggota keluarga mereka belum ditemukan. Sampai pukul 18.00 WIB, perahu belum bisa diturunkan karena ombak masih tinggi. Korban selamat masih mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara Jitra.(167)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: