Prihatin Serangan Smartphone, Buka Perpustakaan Keliling Gratis
Aipda Mulyadi, Bhabinkamtibmas Inspiratif dari Mukomuko Selama ini tugas Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) identik hanya membantu keamanan dan menertibkan masyarakat saja. Namun tidak demikian di Kecamatan XIV Koto Kabupaten Mukomuko, ada bhabinsakamtibmas bernama Aipda Mulyadi, yang membuat terobosan baru, dengan membawa buku perputakaan berkeliling desa di wilayah XIV, dengan menggunakan sepeda motor. BUDI HARTONO, MUKOMUKO Sejak dimutasikan dari Polres Kota Bengkulu ke jajaran Polres Mukomuko tepatnya sebagai Kepala Pos Pol XIV Kuto sekaligus sebagai Bhabinkamtibmas di Polsek Mukomuko tahun 2010 lalu, Aipda Mulyadi mulai berpikir bagaimana caranya membantu masyarakat di wilayah binaannya.
Selain membantu meningkatkan keamanan dan ketertiban masyarakat, Aipda Mulyadi merasa harus ada upaya lain bisa membantu warga binaanya di kawasan XIV Koto dan sekitarnya. Kemudian muncul ide Mulyadi, yang terinspirasi dari anaknya yang tidak bisa melanjutkan sekolah karena sakit yang diderita. Mulyadi terpikir, meskipun tidak bisa melanjutkan sekolah, anaknya dan anak-anak lain di wilayah XIV Koto harus terus membaca untuk menambah ilmu pengetahuannya.
Ia kemudian memodifikasi motor dinasnya menjadi perpustakaan keliling, dengan membuatkan bok di sisi kanan dan kirinya, sebagai tempat buku yang akan dibawa.
\"Awalnya saya berpikir ide gila bahwa ada polisi menggunakan motor dengan gerobak yang isinya ratusan buku. Namun karena inspirasi ini dari anak kedua saya yang tidak dapat melanjutkan pendidikan yang dikarenakan penyakit yang dialami hingga saat ini, maka saya nekat saja,” ujar Mulyadi membuka perbincangan ketika Bengkulu Ekspress, mengunjungi kediamannya di Desa Lubuk Sanai Satu, Kecamatan XIV Koto, Kabupaten Mukomuko, Rabu (18/5).
Mulyadi yang dikenal seorang polisi yang mudah bergaul kepada siapa saja ini, kerap mendatangi pasar – pasar tradisional, bengkel, sekolah dan tempat – tempat ramai lainnya demi mengajak warga dan anak-anak usia pelajar gemar membaca buku.
Ide perpustakaan keliling yang digagas Mulyadi itu juga karena prihatin dengan kondisi anak-anak zaman sekarang, yang lebih suka memainkan smartphone dan sejenisnya, daripada membaca buku.
Padahal, tidak mendapatkan pengawasan yang ketat dari orang tua, anak–anak yang juga memainkan smartphone itu bisa terkena dampak negatif, mulai dari masalah kesehatan, kehidupan sosial, dan perilaku sehari-sahari.
Dengan disiapkannya buku – buku diantaranya tentang agama, pertanian, bacaan anak – anak seperti cerita dongeng dan lainnya, yang tidak dipungut biaya peminjaman alias gratis, Mulyadi berharap bisa mengurangi ketergantungan anak terhadap smartphone serta bisa menambah ilmu pengetahun anak-anak.
\"Buku – buku yang saya bawa ini memang masih minim, tetapi harapannya bisa bermanfaat bagi yang membacanya. Buku ini juga boleh dibaca siapapun dan tidak di pungut biaya alias gratis,” ujar Mulyadi.
Ia mengaku akan terus meningkatkan minat baca masyarakat dari semua kalangan. Hal tersebut dilakukan dengan ikhlas dan tanpa pamrih.
Disisi lain, Mulyadi yang di dampingi istrinya Yuli Rosdiana, selain menjadi ibu rumah tangga (IRT) juga membuka usaha kecil – kecilan menerima pesanan berbagai jenis kue. Ia menceritakan anak keduanya Adinda Ramadhani Mulya Putri berusia 12 tahu, pernah duduk di Sekolah Luar Biasa (SLB) di Kota Mukomuko. Hanya saja dikarenakan sakit yang dideritanya kambuh dan dari petunjuk dokter, anak perempuannya tersebut terpaksa harus diistirahatkan dulu sekolah dan terus dilakukan pengobatan.
“Doa saya dan istri dan keluara supaya anaknya bisa sembuh. Seluruhnya sudah saya lakukan,” ujar Mulyadi.
Mulyadi juga menyampaikan sakit yang tidak dapat ia sampaikan ke publik tersebut telah diderita anak perempuannya itu sejak berusia tiga tahun lalu. Ia bersama sang istri sudah membawa anaknya berobat di sejumlah rumah sakit hingga dibawa ke Kota Bengkulu dan Padang. Dalam perjalanan tersebut ia sudah sangat banyak dibantu oleh mantan atasannya dan pimpinannya saat ini AKBP Sigit Ali Ismanto SIK.
“Pak Kapolres sering datang ke rumah bersama istrinya. Selain sangat mendukung perpustakaan keliling, ia juga memperhatikan keluarga saya, khususnya Dinda yang tengah sakit yang saat ini belum sembuh. Pak Sigit memerintahkan saya agar Dinda dilakukan pemeriksaan secara rutin,” cerita Mulyadi sembari menutup pembicaraannya.(**)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: