5 Ton BBM Diduga Oplosan Diamankan

5 Ton BBM Diduga Oplosan Diamankan

Pemilik Dijebloskan Sel

KOTA MANNA, BE – Tiga warga Provinsi Sumatera Selatan (sumsel) terpaksa meringkuk dalam jeruji besi Mapolres Bengkulu Selatan (BS). Pasalnya mereka mengangkut bahan bakar minyak (BBM) yang diduga oplosan atau kualitas rendah masuk ke BS sebanyak sekitar 5 ton.

“Kami mengamankan 3 warg Sumsel yang membawa BBM 5 ton di jalan raya Desa Padang Gilang, Manna,” kata Kapolres BS, AKBP Ordiva SIK melalui Kasat Reskrim, Iptu Ahmad Khairuman SE, Selasa (16/5).

Menurut Ahmad, ketiga warga Sumsel tersebut yakni Gu (42), Yu (35) dan Ha (31), ketiganya warga Desa Muara Lakitan, Kecamatan Muara Lakitan kabupaten Musi Banyu Asin, Provinsi Sumatera Selatan. Mereka ditangkap Minggu (14/5) sekitar pukul 11.00 WIB di Jalan Raya Desa Padang Gilang, Manna.

Dijelaskan Ahmad, saat itu Gu mengendarai mobil Suzuki L 300 yang penuh muatan BBM tersebut. Beriring-iringan dengan mobil Grand Max yang dikemudikan Ha dengan pemilik mobil Yu. “Saat kami temukan, kedua mobil ini sedang berjalan secara beriringan ke arah Seginim,” ujarnya.

Setelah dimintai keterangan, sambung Ahmad, Gu membawa BBM milik An yang juga warga Sumsel. Namun saat berangkat ke BS, An tidak ikut sehingga dirinya tidak berhasil ditangkap. Sedangkan Ha dengan ditemani Yu selaku milik mobil dan BBM. Dari keterangan Gu dan Ha, keduanya hanyalah sopir dan mendapatkan upah antar BBM setelah sampai ke alamat yang dituju. “Pengakuan mereka, mereka baru tiga kali membawa BBM ke BS ini, dan para supir hanya mendapat upah Rp 300 ribu sekali angkut,” imbuhnya.

Adapun Yu, selaku pemilik BBM mengaku membeli BBM di Muba dengan harga Rp 3 ribu per liter. Kemudian di jual kepada pengecer seharga Rp 6 ribu per liter. Sehingga setiap liter BBM mendapat untung Rp 3 ribu. “ BBM tersebut di jual pada pengecer yang ada di BS bahkan juga di jual ke Kaur,” beber Ahmad.

Ahmad menambahkan terungkapnya peredaran BBM illegal di BS ini lantaran pihaknya sering mendapat laporan masyarakat yang resah. Sebab masyarakat yang membeli BBM pada pengecer, sering menyebabkan kendaraan mereka cepat rusak.

Lalu pihaknya melakukan pengintaian, hingga akhirnya para penganggut BBM illegal berhasil diamankan. “Keberhasilan razia ini, berkat kerja sama masyarakat, sebab keberadaan BBM yang tidak standar ini, menyebabkan kendaraan warga cepat rusak,” tandas Ahmad. (369)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: