Kekurangan Kantong Mayat

Kekurangan Kantong Mayat

\"kantong BINTUHAN,BE- Kabupaten Kaur saat ini hanya memiliki 15 stok kantong mayat  di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaur.  Sehingga mengalami kekurangan 20-30 buah kantong mayat. Selain itu,  juga membutuhkan  mobil pemadam kebakaran, mengingat mobil pemadam yang ada  mengalami kerusakan cukup parah.

\"Stok kita masih ada sekitar 15 buah kantong mayat, jika ada musibah besar persediaan kantong mayat mencukupi. Sebab tidak setiap terjadi korban tewas akibat bencana alam harus menggunakan kantong mayat. Justru kebutuhan kantong mayat untuk anggaran tidak ada, jika kurang kita minta bantuan ke provinsi,\" ujar Kepala BPBD Kaur Drs Yusirwan MM, kemarin.

Dalam penanganan bencana alam BPBD,  Yusirwan, telah siap dengan peralatan yang dibutuhkan di lapangan. Bukan hanya kantong mayat, peralatan lainpun selalu siaga seperti membawa gergaji mesin untuk mengantisipasi ketika ada pohon yang roboh. Namun pihaknya masih kebingungan jika ada kebakaran, tapi mobil damkar justru tidak bisa digunakan. Sebelumnya pihaknya meminta dana perbaikan mobil damkar, namun itupun tidak disetujui. \"Jelas saat kebakaran kita sangat kesulitan untuk mengatasinya, terkadng semprot macet kemudian kerusakan pada mesin.\" jelasnya.

Menurut Yusirwan, kebutuhan logistik untuk penanganan bencana alam memang sudah disiagakan sebelumnya. Apalagi dalam cuaca ekstrim yang yang terjadi saat ini. Hampir setiap waktu pihak BPDB mendapatkan laporan adanya bencana alam yang menerjang sejumlah wilayah di Kabupaten  Kaur. \"Makanya untuk logistik kita aman untuk sementar ini, hanya saja mobil damkar yang belum aman karena kita masih kekurangan,\" jelasnya.

Kadisosnakertran Kaur Drs Edi Suardi B mengatakan saat ini pihaknya tengah mengusulkan kantong mayat ke Provinsi sebanyak 20 kantong.  Belajar dari pengalaman saat kejadian kecelakaan yang menewaskan 11 orang di Tebing Batu,  tak ada satupun kantong mayat. \"Makanya kita akan segera melakukan pengusulan ke provinsi penambahan kantong mayat,\" ujar Edi. (823)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: