Dra Hj Rusnita Hainun M.P,d
Sukses Karir dan Rumah Tangga
Dra Hj Rusnita Hainun M.P,d merupakan Dekan Fakultas Hukum di Universitas Muhammadiyah Bengkulu (UMB) sekaligus Ketua Dharma wanita UMB. Perempuan ini pandai menjalankan perannya sebagai ibu rumah tangga dan karir. Dilahirkan di Palembang, 5 Mei 1958 tahun silam merupakan putri tunggal dari pasangan H Abdul Majid dan Hj Khodijah. Sesibuk apapun perempuan harus mengutamakan rumah tangga, dapur dan melayani suami. Jika tidak mampu mengimbangi, maka banyak suami yang tidak betah, kurang perhatian sehingga menyimpang pada perempuan lain.
Menjadi anak tunggal, bukan menjadikan Rusnita manja, karena ia dibesarkan dengan ajaran yang mandiri dan tegas. Maklum orang tuanya merupakan pensiunan Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesi (AKABRI), Rusnita hidup yang berkecukupan karena ibunya juga seorang wira swasta yang mengedepankan hidup sosial dan bisa berbagi dengan sesama. \"Meski saya anak tunggal, tapi saya harus bisa berbagai dengan sanak famili yang diangkat menjadi anak oleh kedua orang tuanya, \" katanya.
Dalam pendidikan Rusnita terhitung anak cerdas, di sekolah selalu menjadi bintang kelas, \"Waktu kecil saya terus berprestasi juara I dan dua, dan itu harus bersaing dengan Sri Jumiati (alm) untuk menjadi bintang kelas,\" ucapnya. Ia menghabiskan waktu pendidikannya dari jenjang pendidikan sekolah dasar hingga sarjana di kota empek-empek Palembang.
Selesai menjalankan pendidikan, Rusnita mengikuti tes menjadi Pegawai Negeri sipil (PNS) dengan menggunakan surat keterangan lulus ujian, keberuntungan dipihaknya, belum lagi ijazah sarjana dengan jurusan Program Studi Cifil Hukum PMPKN Hukum diterima, perempuan ini sudah mendapatkan SK (Surat keputusan) diterima PNSD (PNS yang diperbantukan), dalam SK nya, Rusnita ditugaskan oleh kompertis ke Sekolah Tinggi Ilmu Kependidikan (STKIP) yang saat ini berkembang menjadi UMB. Sejak saat itu, ia tinggal di Bengkulu. \"Status saya saat itu masih lajang, dan harus berpisah dengan orang tua, \" tambahnya.
Ditempat tugasnya inilah, bertemu dengan Dr Khairil MPd yang saat ini menjadi suaminya hingga saat ini. Merupakan dosen yang ditugaskan dari yayasan, dalam meniti karirnya terjalinlah hubungan spesial yang diakhiri dalam ikatan pernikahan, yang saat ini telah dikaruniai empat putri dan dua putra, mereka adalah Person Pesona Renta yang saat ini tengah ujian S2 Undip Semarang, Pudia Prokersipa Renta setelah lulus kuliah bekerja di Bank Syariah Mandiri, Putria Prima Renta masih menyusun skripsi S1 di UIN Jakarta, Pagela Pasca Renta Mahasiswa UMY, M. Frans Panca Renta ( pelajar SMAN 5 kota Bengkulu) dan Febria Prakarsa Renta ( Pelajar SMPN 1 kota Bengkulu).
Karirnya terus menanjak pada tahun 1986, ia sudah dipercaya menjadi Ketua Program Studi PPKN, juga dinyatakan dosen dengan pangkat tertinggi yakni IV C dijajaran UMB, posisinya hingga beberapa tahun tak ada yang menggantikan. Sempat digantikan sementara oleh dosen lain itupun hanya berselang satu hingga dua tahun dan pada tahun 2006 kembali menjabat sebagai ketua prodi. Saat ini ia dipercaya menjadi Dekan fakultas hukum di UMB, \" Selain karier saja menanjak, karier suami juga menanjak, dan suami di promosikan menjadi rektor sampai saat ini, \" terangnya.
Posisi suaminya sebagai rektor sudah tak membuat ibu enam putra ini kaget, pasalnya keluarganya terlahir sebagai intelektual, dicontohkanya seperti Sukri Saleh seorang dosen, dan pamannya yang merupakan inspirator bagi Runita yakni Prof. Djafar Murod merupakan rektor terkenal.
Tugas yang diberikan suaminya sebagai Rektor UMB menuntut sikap profesional, pasalnya ia merupakan atasannya dalam bekerja dan suaminya saat dirumah. \" Saya dan suami selalu belajar dan diajari bagaimana untuk hidup untuk saling menolong, dan dalam hidup tidak boleh manja, Paman saya itu orangnya disiplin , jiwa penolongnya tinggi dan mudah, \" katanya.
Latih anak kecewa Diakuinya kehidupanya yang saat ini terbilang diatas, tak membuat Rusnita lupa memberikan pendidikan moral terhadap anak-anaknya. Justru untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan, Ketua Dharma Wanita UMB itu memberikan pola asuh terhadap anak-anaknya yang peduli terhadap sesama, dan anak-anak dilatih kecewa, misalnya minta ini dan itu, permintaan itu tak langsung dikabulkan, penundaan ini untuk melatih anak kecewa. Sehingga saat orang tua tak mampu memenuhi keinginanya maka tidak cepat stress, anak-anaknya juga sejak kecil diajarkan berhemat dan mengatur anggaran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: