Siswi Dibunuh, Mayatnya Diceburkan ke Sungai

Siswi Dibunuh, Mayatnya Diceburkan ke Sungai

Menolak Diajak Berhubungan Intim

\"\"

SELUMA SELATAN, BE - Penyebab kematian Indah Permata Sari (16), warga arga Desa Lubuk Lagan Kecamatan Seluma Barat akhirnya terkuak. Selang beberapa jam jasadnya ditemukan, penyidik Sat Reskrim Polres Seluma akhirnya menetapkan pacar korban La (15), warga Air Periukan Kabupaten Seluma sebagai tersangka pembunuhan terhadap korban.

Dari keterangan La, ia terpaksa membunuh korban, karena korban menghindar ketika diajak untuk berhubungan intim. Penolakan itu membuat tersangka naik pitam. Kemarahan tersangka bertambah setelah korban meminta pertangungjawaban karena korban mengaku hamil 2 bulan.

\"Motif tersangka membunuh karena kesal saat ia memaksa berhubungan badan, korban tidak mau. Kemudian korban mengaku kalau dia sudah hamil 2 bulan,” ujar Kasat Reskrim Polres Seluma, AKP Margopo saat dihubungi melalui seluler.

Menurut pengakuan tersangka, ia membunuh korban dengan cara memukul kepala korban dengan batu, kemudian menghanyutkan tubuh korban ke sungai.

Kasat Reskrim juga mengatakan, pihaknya sudah mengamankan barang bukti berupa batu yang diduga digunakan untuk memukul korban, sepasang sepatu, tas, dan pakaian korban dan HP dan lainnya.

Jenazah Korban akan Diotopsi

Sementara itu, hasil visum tim dokter Rumah Sakit Bhayangkara Jitra Bengkulu belum bisa menunjukkan penyebab tenggelamnya korban yang ditemukan tewas setelah 3 hari menghilang.

Mengenai luka yang diderita korban, begitu juga dugaan korban yang saat dikabarkan tenggelam sudah hamil 2 bulan belum bisa dipastikan. Karena visum yang dilakukan di RS Bhayangkara sifatnya hanya mengenali identitas dan ciri-ciri mayat.

Untuk mengetahui penyebab kematian korban dan informasi tentang mayat akan dilakukan otopsi. Dijadwalkan otopsi akan dilakukan pada hari Minggu (26/2) di Rumah Sakit M Yunus Bengkulu.

Rumah sakit tersebut dipilih karena memiliki lemari pendingin mayat. \"Yang kami lakukan tadi visum tahap awal, untuk mengetahui identitas dan ciri-ciri mayat. Untuk penyebab kematian, kemudian luka yang diderita atau sebab lain akan dilakukan otopsi pada hari Minggu nanti di RSMY,\" jelas Ps Kaur Dokpol RS Bhayangkara, Ipda Suratno, kemarin (24/2).

Visum tahap awal hanya memeriksa bagian luar mayat, tidak sampai menyeluruh sampai di dalam organ tubuh. Untuk kondisi mayat tersebut sudah sangat memprihatinkan. Karena sudah terseret arus air selama 3 hari. Muka sudah hancur tidak bisa dikenali. Bagian dalam organ tubuh korban sudah rusak, bagian tubuh lain seperti paha, sudah hilang sebagian seperti dimakan binatang buas. \"Mayatnya sudah rusak, wajah sudah tidak bisa dikenali lagi. Wajar, karena sudah terseret air selama 3 hari,\" imbuh Suratno.

Sementara itu, keluarga korban yang datang mendapat informasi ada mayat dibawa ke RS Bhayangkara mengatakan, bisa mengenali korban dari ciri fisik di tangan kanannya. Tangan kanan korban diketahui sejak lahir memiliki ciri fisik tumbuh daging menyerupai jari di dekat jempol.

\"Kami dapat kabar langsung datang kesini. Awalnya kami tidak tahu mayat itu siapa, tetapi setelah ibunya bilang ada ciri fisik di bagian tangan kanan kami langsung yakin itu Indah,\" jelas Isran, salah satu keluarga korban.

Suasana haru pecah ketika ibu korban keluar dari ruang visum RS Bhayangkara. Beberapa dokter dan keluarga korban berusaha menenangkannnya. Ibu korban terlihat sangat shock, setelah tahu mayat yang ditemukan di sungai itu anak kandungnya. Visum tahap awal ini tidak terlalu lama dilakukan, hanya sekitar 30 menit. Hanya ibu korban yang diperbolehkan masuk kedalam ruang visum. Keluarga korban lain menunggu diluar. Setelah mayat selesai di visum, petugas rumah sakit kemudian membawa ke RS M Yunus menggunakan ambulance untuk dilakukan otopsi hari Minggu nanti.

Korban Ditemukan Tewas

Sejak dilakukan pencarian dari Rabu (22/2) lalu, sekitar pukul 15.00 WIB kemarin (24/2) kemarin, Indah ditemukan sudah tewas oleh masyarakat Desa Lubuk Lagan, Napal Jungur, kemudian dibantu tim dari PMI Seluma, BPBD Seluma, SAR, Basarnas serta anggota TNI dan Polri.

Korban ditemukan di aliran Sungai Sindur di belakang Desa Padang Pelasan Kecamatan Air Periukan atau sekitar 12 KM dari lokasi Curug Tiga Desa Napal Jungur.

“Korban ditemukan di dekat jembatan Desa Padang pelasan, kemudian saat ditemukan kondisi korban sudah rusak. Selanjutnya langsung dibawa ke RSUD Tais,” tegas Sekretaris BPBD Seluma, Dodi Hartono, kepada wartawan kemarin.

Tubuh korban sudah membengkak diduga karena sudah lama di dalam air. Sedangkan pakaian korban semuanya masih lengkap dengan menggunakan baju hitam dan celana hitam.

\"Tim gabungan ditugaskan secara berpencar, menyisiri aliran Sungai Curug Tiga Desa Napal Jungur. Hingga akhirnya korban terlihat di aliran air Sungai Sindur di Jembatan Desa Padang Pelasan oleh tim gabungan,” ujar Dodi.

Seperti diketahui, korban dijemput oleh pacarnya pada Selasa (21/2) sore. Kemudian korban diajak mandi bersama dengan teman-teman lainnya ke kawasan Curug Tiga Napal Jungur. Namun kemudian korban tidak kunjung pulang. Hingga pada malamnya, pacarnya mengatakan kalau korban telah hanyut di kawasan pemandian Curug Tiga Napal Jungur.(333/167)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: