Hj Mardiyanti, SH, Selalu Terjun ke Masyarakat

Hj Mardiyanti, SH, Selalu Terjun ke Masyarakat

 PERANAN politik perempuan di DPRD sangat diperlukan. Demikian dikatakan anggota Fraksi Partai PAN di DPRD Kota Bengkulu Hj Mardiyanti, kemarin. Untuk itu, Mardiyanti menolak jika perempuan di parlemen disebut hanya sebagai gincu.\"Kata siapa kita hanya sebagai gincu saja. Sebagai anggota DPRD dari kalangan perempuan, kita-kita ini justru sangat diperlukan ,”ujarnya.

Saat ini, kata politisi berkerudung ini, perempuan yang berkiprah di dunia politik sudah banyak dan telah menelurkan berbagai kebijakan positif.

Berbagai kritikan di masyarakat yang dialamatkan kepada para anggota DPRD dari kalangan perempuan yang dianggap sebagai gincu, katanya, harus menjadi salah satu pemicu untuk bisa membuktikan kepada masyarakat bahwa imej tersebut adalah salah besar.

“Kalau kritik di masyarakat sebenarnya itu akan menjadi pemicu bagi kami sebagai anggota dewan dari kalangan perempuan untuk tetap maju dan berkiprah di masyarakat sebagai wakil mereka. Tapi bagi saya pribadi, kiprah saya ada 2, yaitu untuk keluarga dan untuk parlemen. Saya bisa duduk begini karena ada dukungan juga dari keluarga,” tuturnya.

Kiprahnya sebagai anggota dewan perempuan tidak mengganggu berbagai aktivitasnya yang selama ini dilakukan. Misalnya tetap bisa menjalankan bisnis yang selama ini dijalani nya. sehingga dirinya menjadi salah satu pembisnis perempuan yang sukses bisnis di Bengkulu.

“Jadi, anggapan masyarakat bahwa kita sebagai gincu di gedung parlemen, itu anggapan yang salah besar. Yang saya rasakan justru saya selalu terjun ke masyarakat, cuma ada yang one man show dan ada yang bersama-sama, apalagi ada dana reses yang itu gunanya untuk terjun ke masyarakatdalam menyerap aspirasi,” terangnya.

Secara pribadi, Hj Mardiyanti bertekad untuk tetap berjuangan dengan melirik visi MAS (Mandiri, Agamis, Sejahtera).

Prinsip Agamis yang disimpan di tengah diartikannya sebagai penyeimbang, yang berarti pegangan agama itu adalah penyeimbang hidup dalam peranannya sebagai anggota dewan dan ibu rumah tangga.

“Prinsip hidup saya, setiap orang yang saya datangi adalah guru, setiap tempat yang saya kunjungi itu madrasah. Saya tidak merasa pintar, tapi saya mendingan pintar merasa. Jabatan bukan status, jati diri saya ya tetap ibu rumah tangga.

Keluarga prioritas utama bagi saya, saya tasyakur binnikmah saja dikasih amanah ini, mudah-mudahan bisa menjalankan amanah ini biar selamat dunia akhirat karena kita akan kembali, tidak akan membawa jabatan,” tandas Hj Mardiyanti yang juga sebagai ketua DPD PAN Kota Bengkulu. (Prw)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: