Pelayanan Puskesmas Belum Maksimal

Pelayanan Puskesmas Belum Maksimal

ARGA MAKMUR, Bengkulu Ekspress - Pemerintah Bengkulu Utara mengadakan rapat koordinasi evaluasi kinerja Sektor Bidang Kesehatan di Puskesmas se-Kabupaten Bengkulu, kemarin (23/1).

Rapat Koordinasi ini dihadiri Bupati Bengkulu Utara Drs Mian, Asisten III Setdakab Bengkulu Utara Ramadanus SE MM, Plt Kadis Dinkes BU Samsul Maarif, Kepala BKD Bengkulu Utara Abdullah, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Bengkulu Utara, dan Seluruh Kepala Puskesmas se-Kabupaten Bengkulu Utara minus Enggano.

Salah satu yang dibahas adalah sarana kesehatan yang dimiliki oleh Kabupaten Bengkulu Utara (BU). Diketahui, sejauh ini Kabupaten BU memiliki sarana kesehatan diantaranya adalah 22 puskesmas, 8 perawatan, dan 14 non perawatan.

Dari 22 Puskesmas itu memiliki 12 dokter umum, 2 dokter gigi dan 8 orang tenaga kesehatan masyarakat. \"Sarana kesehatan yang kita miliki sudah cukup, namun belum cukup untuk memberikan pelayanan prima pada masyarakat,\" ujar Bupati Bengkulu Utara Drs Mian.

Menurutnya, pelayanan kesehatan sering terganggu karena dokter tidak menetap di Puskesmas. Sehingga perlu upaya penanggulangan ini dan harus dicari solusinya guna memberikan pelayanan prima pada masyarakat.

\"Kendalanya adalah banyak dokter yang tidak menentap di puskesmas,\" sambungnya.

Padahal, pelayanan kesehatan di garda depan adalah puskesmas. Waktu kerja dokter di puskesmas masih banyak yang longgar yang berarti aspek kesehatan tidak sesuai dengan peningkatan mutu pelayanan kesehatan di puskesmas. \"Waktu dokter di puskesmas masih minim sekali, padahal puskesmas adalah garda terdepan pelayanan kesehatan,\" imbuhnya.

Kedepan, pihaknya akan meningkatkan IT di setiap puskesmas, kita akan melihat secara online apakah dokternya bekerja atau tidak. Harapannya untuk meningkatkan pelayanan kesehatan prima, maka pihaknya terus mengadakan evaluasi.

\"Saya tidak menyalahkan siapa, tapi kita harus introspeksi diri bagaimana kinerja kita selama 6 hari, apakah sudah dimanage dengan baik,\" sambungnya.

Dikatakannya, dokter boleh membuka praktik di rumah diluar jam kerja di puskesmas, tetapi harus tetap menunaikan kewajibannya di puskesmas.

\"Saya pernah mendengar keluhan masyarakat, pergi ke puskesmas dokternya tidak ada, dan jangan sampai ada kejadian mendiagnosa jarak jauh menggunakan telepon,\" ujarnya.

Dikatakannya pula, untuk meningkatkan keungulan puskesmas dapat dilakukan dengan meningkatkan akreditasi puskesmas, dengan meningkatkan kinerja pelayanan dokter di puskesmas.

\"Kalau dokter pelayanannya banyak loss, maka yang akan bermasalah adalah menurunnya kualitas pelayanan kesehatan dan berakibat buruk pada pelayanan kesehatan kalau seperti itu bagaimana kita bisa meningkatkan akreditasi puskesmas. Kami harap kedepannya lebih ditingkatkan lagi,\" tutupnya.(cw2)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: