Ikan untuk Modal Tanam

LEBONG SAKTI,Bengkulu Ekspress - Solusi bagi petani di Kabupaten Lebong untuk menambah modal menjelang musim tanam ditahun 2017 ini sebenarnya cukup tersedia asal ada kemauan. Salah satunya dengan memanfaatkan sawah untuk beternak ikan. Diungkapkan Desko salah seorang petani di Desa Limau Pit, Kecamatan Lebong Sakti, dengan bermodalkan Rp 575 ribu untuk membeli bibit ikan sebanyak 25 Kg. Dengan harga Rp 23 ribu/Kg dalam tempo 45 hari ia dapat memperoleh hasil sebesar 1,4 juta.

\'\'Hasil dari berkolam tersebut bisa dimanfaatkan untuk modal tanam,\'\' kata Desko yang di temui Bengkulu Ekspress saat sedang bekerja di lokasi sawahnya di Desa Limau Pit..

Diakui Desko, memang sebagian besar petani di Lebong tergantung dengan pinjaman, namun dia mencoba mencari alternatif agar tidak harus meminjam. Caranya saya beternak Ikan emas. Dalam watu 45 hari bibit ikan sebanyak 25 Kg bisa berkembang menjadi 70-80 Kg. Dengan harga tolak ke Toke Rp 21 ribu/kg dia bisa memperoleh untung 2 kali lipat ini bisa digunakan untuk modal tanam.

Ditambahkan Desko, dengan memanfaatkan sawah menjadi kolam menjelang musim tanam biaya pengolahan lahan semakin berkurang. Karena sawah tidak perlu dibersihkan lagi.

\"Gulma tidak berkembang kalau sawah digenagi dengan air. Artinya ketika kolam dikeringkan menjadi sawah tidak perlu biaya lagi, bibit bisa langsung ditanam,\" kata Desko.

Lebih lanjut diungkapkan desko, selama 2016 sejak panen pada Juni, ia bisa berkolam antara 3-4 kali dan untungnya cukup lumayan untuk membantu selam musim paceklik.

Diakui di Lebong belum bisa tanam 2 kali dalam setahun. Karena hama tikus. Kita sudah coba tanaman selain padi tapi tetap saja rusak karena tikus, tapi kalau berkolam serangan tikus cukup kecil. Berdasarkan pengalaman inilah, maka saya pilih berkolam daripada mebiarkan sawah tidak digarap.

Untungnya lagi kalau rajin membuka kolam orang yang hobi memancing berani membayar sampai Rp 800 ribu sehari untuk memancing.

\'\'Saya lihat hal ini bisa membantu belanja dapur selama musim paceklik,\" pungkas Desko. (777)

Sumber: