Desak BNNK Tangkap Pemasok Narkoba
KOTA MANNA, BE – Setelah sebelumnya Forum Peduli Kehormatan Bengkulu Selatan (FPKBS) menggelar demo ke Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) BS kemudian mendatangi Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Bengkulu mempertanyakan perkembangan status pengusutan penemuan narkoba di ruang kerja Bupati BS, yang ditemukan BNNP pada Selasa (10/5) lalu. Kali ini giliran Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang BS mendatangi BNNK BS.
“Kedatangan kami ingin mempertanyakan kasus penemuan narkoba di ruang kerja Bupati beberapa bulan lalu dan kami minta pemasok narkoba bisa segera dibekuk,” kata ketua PMII BS, Mafahir saat mendatangi BNNK BS, Jum’at (23/12) sekitar pukul 08.00 WIB.
Menurut Mafahir, pihaknya sangat menyesalkan kinerja BNN dalam mengusut kasus tersebut. Pasalnya sudah lebih 7 bulan sejak ditemukan narkoba yang diduga jenis sabu-sabu dan pil ekstasi di ruang kerja Bupati. Namun sampai saat ini, belum ada tanda-tanda pemasoknya dibekuk. Sebab, sambung Mafahir, tidak mungkin narkoba itu datang sendiri ke ruang kerja Bupati. Sedangkan Bupati sendiri bukan pemilik atau pemakai narkoba yang dibuktikan dengan hasil tes urine, rambut dan darah yang semuanya negatife.
“Sangat aneh sejauh ini BNN tidak mampu mengungkap penemuan narkoba, sebab tidak mungkin narkoba itu datang sendiri ke ruang kerja Bupati,” cetus Mafahir yang diamini rekan-rekannya yang berjumlah belasan orang. Bahkan saat tiba di BNNK BS, dirinya sempat kecewa lantaran kepala BNNK BS, AKBP Ali Imron SE tidk berada ditempat. Sedangkan anggota BNNK yang ada di sekretariat BNNK jalan Bahmada Rustam, Kelurahan Pasar Baru, Kota Manna mengaku tidak mengetahui perkembangan kasus tersebut dengan alasan yang mengusut kasus tersebut BNNP Provinsi.
“Masa BNNK tidak mengetahui hasil penyidikan kasus itu, atas pernyataan BNNK BS ini, kami ke Provinsi menanyakannya ke BNNP,” tandas Mafahir, kemudian setelah pamit pulang untuk kemudian berencana ke BNNP Provinsi.
Sementara itu, Kasi Pemberantasan Narkoba BNNK BS, Bripka Jaslik mengatakan jika kemarin kepala BNNK BS sedang ke luar daerah. Dirinya mengaku, jika hingga saat ini tidak mengetahui hasil perkembangan penyidikan kasus penemuan narkoba di ruang kerja Bupati. Dirinya beralasan, BNNK BS tidak dilibatkan dalam penyidikan ataupun pemeriksaan saksi-saksi serta penggeledahan pada 10 Mei lalu.
“Bukan kami tidak mau memberikan informasi, penyidikan penemuan narkoba di ruang kerja Bupati itu kewenangan BNNP, sehingga kami tidak tahu hasil penyidikannya, silahkan tanyakan langsung ke BNNP, sebab merekalah yang menanganinya,” terang Jaslik. (369)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: