Berpakaian Seksi, 4 Wanita Diciduk
PINO RAYA, BE – Empat wanita berpakaian seksi yang berada di warung makan di penginapan milik Pak Haji Mantohok (38) warga Desa Tanggo Raso, Pino Raya, kemarin sekitar pukul 13.00 WIB diciduk anggota Polres Bengkulu Selatan (BS). Mereka diciduk dan diangkut ke Polres, lantaran mereka berpakaian seksi dan diduga pekerja seks komersial (PSK).
“Saat tiba di rumah makan itu, kami melihat mereka berpakaian seksi, sehingga kami mengira mereka PSK lalu kami angkut,” kata Kapolres BS, AKBP Ordiva SIK melalui Kabag OPS, Kompol Nur Zaini Toha SIK.
Menurut Nur Zaini, sebelumnya, pihaknya mendapat laporan jika di penginapan tersebut diduga digunakan sebagai tempat mesum. Sehingga kemarin pihaknya mendatangi penginapan itu. Setelah sampai di penginapan, pihaknya melihat penginapan sepi dan di warung makan samping penginapan ada 4 wanita berpakaian seksi, dan setelah itu langsung diangkut.
“Awalnya kami mendatangi penginapan itu, karena ada informasi jika penginapan itu lokasi mesum,” ujarnya.
Ke -4 wanita tersebut, sambung Nur Zaini yakni Ri (40) warga Awal Kabupaten Kepahiang, In (29) warga asal Kota Bengkulu, Me (16) warga asal Tanjung Sakti, dan De (27) warga asal Kota Palembang. Kemudian setelah menjalani pemeriksaan, mereka mengaku pelayanan di warung tersebut. Selain itu, tidak ada yang bisa membuktikan mereka sebagai PSK, sehingga usai dimintai keterangan, mereka dilepas.
“Pengakuan mereka sebagai pelayan di rumah makan itu, selain itu tidak ada bukti kuat kalau mereka PSK, sehingga mereka kami persilakan pulang,” ujarnya.
Ditambahakn Nur Zaini, sebelum mereka pulang, ke-4 wanita ini diwajibkan membuat surat pernyataan tidak terlibat sebagai PSK. Sebab, jika ke depan mereka terjaring razia sebagai PSK, maka mereka akan diproses tindak pidana ringan (Tipiring).
“Ke-4 wanita itu kami wajibkan membuat surat pernyataan sebagai pelayan rumah bukan dan bukan sebagai PSK,” imbuh Nur Zaini.
Sementara itu, Me membantah jika dirinya PSK, dirinya mengaku meskipun dirinya warga asal Tanjung Sakti, Provinsi Sumatera Selatan, namun pemilik rumah makan itu neneknya. Sehingga setelah lulus SMP, karena orang tuanya tidak punya biaya melanjutkan pendidikan ke SMA, dirinya ikut nenek tersebut untuk membantu nenek sebagai pelayan rumah makan tersebut.
“Saya ini cucu pemilik rumah makan itu, saya pelayan bukan wanita nakal,” terang Me. (369)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: