Rompi Penuh Kabel Disita dari Rumah Terduga Teroris di Tasik

Rompi Penuh Kabel Disita dari Rumah Terduga Teroris di Tasik

\"051210_196837_teroris_tasik\"TASIK – Suasana Kampung Padasukan, Kelurahan Sukamaju, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat tiba-tiba berubah mencekam, Kamis (15/12) pagi.

Sejumlah polisi bersenjata lengkap terlihat mengepung sebuah rumah.

Mereka adalah personel Densus 88 yang hendak menangkap terduga teroris yang tinggal di dalam rumah tersebut.

Hasilnya, pasangan suami istri, HG (39) dan TS (37) serta anak mereka AA (11) diciduk.

Penangkapan tersebut terjadi sekitar pukul 05.00, selepas Shubuh. Jajaran Polres Tasikmalaya Kota, Tim Gegana Brimob Polda Jabar dan ketua RW setempat turut mendampingi proses penangkapan.

Ketua RW 10, Syamsudin menjelaskan bahwa penggeledahan memakan waktu sekitar 3 jam.

Selain melakukan penangkapan, dia juga melihat petugas menyita buku-buku, uang, surat-surat dan sepeda motor.

Benda yang paling menarik perhatiannya adalah sebuah rompi anti peluru yang memiliki kabel-kabel. \"Terpasang di rompi kabel-kabelnya,\" tutur Syamsudin.

Syamsudin mengaku tidak menyangka salah satu warga yang tinggal di wilayahnya bisa terlibat aksi terorisme.

Karena setahu dia keluarga tersebut berprofesi sebagai ahli pengobatan alternatif.

\"Kerjanya pengobatan alternatif kayak bekam,\" ungkapnya.

Pasca penangkapan itu, sekitar pukul 09.00 orang tua Hendra, Nana Hamid (62) datang ke lokasi dan menanyakan keberadaan anak dan cucunya.

Dia pun menyesalkan dalam penangkapan itu polisi ikut mengamankan cucunya yang masih berusia sangat kecil sehingga dia berharap anak dan cucunya itu dilepaskan.

\"Saya yakin anak saya tidak terlibat, dan harusnya tidak membawa cucu saya juga,\" tuturnya.

Informasi yang dihimpun Radar, Hendra serta anaknya langsung dilepaskan.

Sementara Tutin sekitar pukul 11.00 dibawa ke Mako Brimob Jakarta. Dia sebelumnya telah menjalani interogasi selama kurang lebih tiga jam di Mapolres Tasikmalaya Kota.

Pantauan Radar, perempuan bercadar itu sempat mengacungkan telunjuk kanannya sambil meneriakan takbir sebanyak tiga kali di depan kerumunan wartawan. Setelah itu dia dipaksa masuk ke dalam mobil dan dibawa ke Jakarta.

Wakapolres Tasikmalaya Kota Kompol Zainal Abidin menjelaskan, penangkapan itu diduga masih berhubungan dengan pengungkapan pelaku terorisme di wilayah Bekasi beberapa waktu lalu.

\"Ini pengembangan dari pengungkapan kasus teroris di Jakarta,\" tuturnya kepada awak media di lokasi penangkapan. (rga/dil/jpnn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: