Mengenal Lebih Dekat Lili Triani SPd; Lulusan Terbaik Unib 2016

Mengenal Lebih Dekat Lili Triani SPd; Lulusan Terbaik Unib 2016

Berharap Terima Beasiswa untuk Lanjutkan Pendidikan

\"lili-triani-lulusan-terbaik-unib-1\"

Lili Triani SPd (23) putri dari pasangan Panilan dan Parini menjadi lulusan terbaik (Cum Laude) dalam wisuda periode ke-80 Universitas Negeri Bengkulu (Unib). Lili lulus dengan Indeks Prestasi Komulatif (IPK) 3,85 dengan judul skripsi Peran Guru Dalam Pelaksanaan Pendidikan Inklusi di PAUD se Kota Bengkulu.

CARMINANDA, Kota Bengkulu

Rabu 14 Desember 2016 merupakan hari yang tidak bisa dilupakan oleh Lili Triani SPd. Sebab dihari itu ia menjadi lulusan terbaik dari 953 wisudawan lainnya.

Menggunakan toga dan jubah hitam, stelan khas para wisudawan, ditambah dengan jilbab merah panjang yang ia kenakan, semakin menunjukkan keanggunan perempuan kelahiran Curup 21 Juli 1994 tersebut.

Sesak dan panasnya ruangan GSG Unib yang dipenuhi oleh ribuan orang, mulai dari wisudawan dan para orang tua tidak menggentarkan semangat Lili untuk maju kedepan menemui Rektor Unib DR Ridwan Nurazi MSc untuk mewakili seluruh wisudawan.

Di hadapan Rektor, dengan sorot mata yang tajam mencerminkan optimisme, Lili menjadi wisudawan pertama yang dipindahkan toganya dari kiri ke kanan.

\"Lulusan terbaik wisuda periode ke-80 Universitas Bengkulu, Lili Triani SPd dengan IPK 3,85,\" ujar pembawa acara wisuda yang disambut gemuruh tepuk tangan dari seluruh wisudawan dan tamu undangan.

Ketika diwawancarai BE usai prosesi wisuda, Lili menceritakan, sejak kecil ia memang bercita-cita untuk menjadi Guru PAUD, karena baginya dengan menjadi guru PAUD bisa ikut membangun generasi baru. Untuk itu, setelah lulus dari SMAN 1 Curup Timur pada tahun 2012, ia langsung mengikuti tes masuk perguruan tinggi melalui jalur SPMU dan lulus di Program Studi S1 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unib.

Pada tahun 2012 tersebut, Lili diterima bersama 70 orang mahasiswa lainnya. Namun, dalam wisuda periode ke-80 Unib tersebut, ia hanya lulus bersama 19 teman satu angkatannya saja. \"Temen-temen satu angkatan yang lulus cuma 19 orang, mudah-mudah yang lainnya cepat menyusul,\" ungkapnya.

Selama kuliah, Lili aktif dalam organisasi Himpunan Mahasiswa FKIP Unib. Berbagai jabatan pernah ia duduki, salah satunya adalah menjadi Ketua Bidang (Kabid) Organisasi HIMA FKIP Unib. Selain itu, ia juga pernah menjadi juara 3 lomba tari dalam event FKIP Fair se Unib, dan menjadi juara 1 lomba bermain peran aula Duna Expo.

Meski lulus tepat waktu yaitu 4 tahun, bukan berarti tanpa perjuangan. Ia memiliki pengalaman menunggu dosen dari pagi hiang petang untuk bimbingan, dan perlu berulang-ulang kali memperbaiki skripsinya karena dicoret-coret oleh dosen pembimbing. \"Perjuangan yang luar biasa, sabar dan ikhlas hanya untuk sebuah kata, yaitu ACC,\" ujarnya sambil tersenyum haru.

Dalam judul skripsinya, Lili mengangkat judul \"Peran Guru Dalam Pelaksanaan Pendidikan Inklusi di PAUD se Kota Bengkulu\". Dijelaskannya, penelitian tersebut mengenai anak berkebutuhan khusus yang disekolahkan bersama dengan anak normal. Ia melakukan penelitian selama 3 bulan di 4 Taman Kanak-kanak (TK) yang ada di Kota Bengkulu. Yaitu TK Aula Duna, Fatma Kenanga, Delia, dan PAUD Almahira. Hasil penelitian tersebut, bahwa anak berkebutuhan khusus masih kurang mendapatkan perhatian dari Pemerintah Kota Bengkulu. \"Anak berkebutuhan khusus itu ada macam-macam, ada yang autis dan hyperaktif,\" bebernya.

Seharusnya, kata dia, guru PAUD yang menangani anak berkebutuhan kusus tersebut dibagi 2, yaitu guru kelas dan guru pendamping. Hal tersebut dilakukan agar anak berkebutuhan kusus tersebut tetap mampu bersaing dengan anak normal lainnya.

\"Jadi belajarnya tidak hanya didalam kelas saja, tetapi diluar kelas tetap ada guru pendampinya,\" pungkasnya. Kini, Lili resmi menjadi alumni Program Studi S1 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unib. Namun ia berharap, dengan menjadi lulusan terbaik Unib tersebut ia bisa mendapatkan beasiswa untuk kembali melanjutkan studinya.(**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: