Teknologi Canggih Membuat Walikota Tak Perlu Blusukan Lagi

Teknologi Canggih Membuat Walikota Tak Perlu Blusukan Lagi

Setiap Sudut Kota Terpantau, Warga Dibekali Tombol Darurat

\"bcc-8\"

Inovasi pelayanan publik dilakukan Pemerintah Kota Bandung patut ditiru. Sejak masa kepemimpinan Walikota Ridwan Kamil, telah menciptakan pusat kendali kota tercanggih di Indonesia yang diberi nama Bandung Command Centre (BCC). Berikut laporkan Wartawan Bengkulu Ekspres, Medi Kharya Saputra, yang baru-baru ini mengikuti kunjungan Pers Tour bersama Bagian Humas Pemerintah Kota Bengkulu di Kota Bandung, Jawa 

BANDUNG Command Centre (BCC) di desain hampir sama dengan ruang kendali galaxy antariksa yang ada di film-film Hollywood, Star Wars atau Star Trek. Latar dinding berwarna putih dihiasi dengan lampu neon berwarna biru, dihiasi lampu tengah seperti berbentuk bulan . Ruangan khusus yang berbentuk kubah ini dilengkapi 24 layar monitor masing-masing 40 inchi yang disatukan hingga menjadi layar yang sangat besar.

Layar monitor tersebut telah dikoneksikan dengan 43 CCTV yang tersebar di setiap jalan dan pemukiman warga Kota Bandung, dengan didukung berbagai software penunjang. Untuk mendesain ruangan tersebut Walikota Bandung Ridwan Kamil menganggarkan sekitar Rp 30 M yang dibebankan dari APBD Kota Bandung. APBD Kota Bandung sendiri hampir mencapai Rp 5 Triliun.

Sementara layar monitor dan CCTV merupakan bantuan dari sponsor samsung dan Mitratel. Sesuai dengan namanya Command Centre difungsikan untuk mengawasi kota cukup dengan menatap layar monitor. Sehingga dalam menghadapi persoalan kebutuhan publik mulai dari kerusakan infrastruktur, kemudian kemacetan kendaraan dan kecelakaan lalu lintas, persoalan sosial, banjir, kebakaran dan sebagainya dapat terlayani kurang dari 24 jam. Untuk sistem operasinya pemerintah Kota Bandung juga bekerjasama dengan Dinas Pemadam Kebakaran, Kepolisian, Dinas Pekerjaan Umum, Ambulans dan beberapa pihak terkait lainnya guna untuk merespon secara cepat terhadap hasil pemantau monitor tersebut.

“Dalam pemantauan ini juga ada polisi yang piket, jadi kalau ada persoalan lalu lintas polisi yang piket disini bisa langsung menghubungi kantor Polsek terdekat untuk segera menuju lokasi tersebut,” kata salah satu Operator BCC Rizky Eka Putri saat menjelaskan kepada awak media Bengkulu.

Teknologi BCC yang berada dibawah koordinasi Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Bandung ini, sangat mendukung komitmen dalam menjadikan Bandung Smart City.

Dikatakan Kepala Bidang Humas Diskominfo Kota Bandung, Dra. Hj IMM Dewi Mulyani bahwa sejak diresmikan pada Januari 2015 lalu BCC mendapatkan respon positif dari masyarakat karena menjadi lebih fokus pada masalah lalu lintas dan segala hal yang bersifat emergency. Dan hal ini akan menjadi contoh bagi daerah lain khususnya dalam mengelola suatu daerah melalui satu sentuhan dan memanfaatkan kecanggihan teknologi.

Sehingga daerah itu nantinya akan mengikuti arus kemajuan zaman dan memadai segala kebutuhan publik menjadi lebih baik. Bahkan Kepala daerah pun tak perlu lagi untuk melakukan blusukan dan dapat memanfaatkan waktunya untuk menuntaskan persoalan lain.

“Makanya untuk pengoperasian tidak dilakukan sembarang orang dan tidak mengambil dari Pegawai Negeri Sipil (Sipil) tetapi dilakukan oleh 15 orang tenaga ahli teknologi komputer yang sudah teruji profesional,” jelas Dewi.

Untuk diketahui, pemerintah Kota Bandung mewajibkan agar seluruh masyarakat Kota Bandung dapat mengunduh dan menyimpan aplikasi “Button Panic” atau tombol bahaya yang diluncurkan secara khusus oleh pemerintah kota Bandung ini disetiap gadget atau smartphone berbasis android. Karena hal ini akan berguna untuk menindak cepat dalam keadaan darurat. Dalam penggunaannya, warga yang dalam kondisi bahaya dapat menekan tombol SOS sebanyak tiga kali yang sudah terinstal di handphone.

Maka dengan begitu dalam hitungan detik alarm yang ada di ruang kendali BCC akan menyala dan di dalam layar monitor akan terlihat posisi warga yang membutuhkan pertolongan berdasarkan sinyal yang dikirimkan. Baru setelah itu pihak operator akan langsung menghubungi pihak terkait, seperti Polisi, Pemadam Kebakaran, dan petugas terdekat lainnya untuk mendatangi lokasi warga yang menekan tombol untuk memberikan bantuan sesuai kebutuhan. “Kemampuannya alat-alat peralatan ini akan dipakai terus-menerus selama 24 jam satu hari satu malam yang dioperasikan oleh petugas secara bergantuan dengan sistem sift,” terang Dewi.

BCC ini juga tidak hanya difungsikan sebagai pengawasan lalu lintas saja, tetapi sebagai pelayan publik pemerintah Kota Bandung juga memberikan informasi dan data-data mengenai kinerja pemerintah secara transparan. Karena, dalam aplikasi tersebut masyarakat juga dapat melihat data terbaru yang ada di Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD).

Seperti data pendudukan, akte kelahiran, mengecek perizinan, jumlah kematian, dan sebagainya sesuai dengan tupoksi yang ada di Dinas-dinas. “Jadi seluruh kinerja aparatur mulai dari lurah, camat, kepala dinas karena ada aplikasinya. Jadi rapot merah maupun biru kepala dinas sudah bisa dilihat dari hasil laporannya,” ungkap Dewi. (**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: