Tragedi Hari Libur Wisatawan Tewas, Pekerja Kesetrum

Tragedi Hari Libur Wisatawan Tewas, Pekerja Kesetrum

Hari libur merupakan hari bahagia. Namun naas bagi seorang wisatawan Pantai Panjang asal Jambi tewas digulung ombak. Sedangkan seorang pekerja Baliho nyaris tewas kesetrum listrik.

OMBAK ganas pantai di Bengkulu kembali memakan korban jiwa. Kali ini Nursalim (27), seorang karyawan PT Wings Jambi, warga Jalan Lingkar Selatan, Talang Bakung, Provinsi Jambi tewas terseret ombak Pantai Jakat , Minggu (11/12) sekira pukul 14.00 WIB. Korban sempat hilang setelah dihantam ombak. Sampai akhirnya jenazah korban ditemukan sekitar 400 meter dari lokasi tenggelam pukul 03.30 WIB dinihari, Senin (12/12). Lokasi ditemukannya jenazah korban di sekitaran Sendal Jodoh, dengan posisi tertelungkap masih menggunakan pakaian lengkap.

\"Korban ditemukan tadi pagi sekitar pukul 03.30 WIB oleh Basarnas, polisi dan masyarakat saat melakukan penyisiran. Posisi jenazah korban ditemukan disekitaran sendal jodoh,\" ujar Kapolres Bengkulu, AKBP Ardian Indra Nurinta SIK melalui Kapolsek Teluk Segara, Kompol Jauhari saat dikonfirmasi awak media, kemarin (12/12).

Masih dikatakan Kapolsek, setelah ditemukan korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Jitra untuk di visum. Setelah jenazah korban selesai dimandikan, sekitar pukul 04.00 WIB jenazah korban langsung dibawa keluarga korban untuk segera dimakamkan dirumah duka di Provinsi Jambi. \"Sekitar pukul 04.00 WIB, jenazah korban langsung dibawa keluarganya ke Jambi,\" imbuh Kapolsek.

Kepolisian telah mengambil tindakan tegas setelah kejadian yang menghilangkan nyawa seseorang itu. Polisi langsung memanggil pengelola ban setelah kejadian tersebut. Pengelola penyewaan ban yang ada di Pantai Zakat telah membuat surat pernyataan akan menutup penyewaan ban jika cuaca buruk. Jika masih ada pengelola ban yang masih beroperasi saat cuaca buruk kemudian terjadi hal yang sama, kepolisian akan melakukan tindakan tegas dengan mempidanakan pengelola ban terkait.

\"Kami sudah memanggil pengelola ban, mereka kita suruh membuat surat pernyataan. Inti dari surat pernyataan itu jika cuaca buruk, agar kegiatan penyewaan ban dihentikan,\" tegas Kapolsek.

Kepala Basarnas Bengkulu, Anggolo, cuaca saat korban berenang memang sangat buruk, bahkan tidak direkomendasikan untuk berenang. Karena saat kejadian, ombak di Pantai Zakat diperkirakan setinggi 3 meter. Ditambah lagi korban merupakan orang baru, dan tidak tahu seluk beluk pantai di Bengkulu. \"Tinggi ombak saat korban dan rekan-rekannya berenang berkisar 3 meter, itu sangat berbahaya jika masih berenang. Beruntung berkat kerja sama tim gabungan, jenazah korban bisa ditemukan,\" ujar Anggolo.

Berdasarkan keterangan Iwan, rekan korban, sebelum korban tenggelam cuaca memang buruk, ombak dan angin cukup besar. Namun karena sudah datang dari jauh dan memang berniat hendak berenang di Pantai Zakat, mereka tidak mengindahkan cuaca buruk tersebut.

\"Kami dari Jambi ke Pantai Zakat hendak liburan. Ombak memang besar saat kami datang kesini, karena ada ban kami tetap mandi,\" ujar Iwan.

Menurut keterangan Iwan, kejadian tenggelamnya rekannya itu sangat cepat. Tidak lama setelah masuk ke dalam air, kemudian ombak besar datang langsung menghantam ban dan tubuh Nursalim. Setelah itu tubuh Nursalim langsung hilang ditelan gulungan ombak.

\"Dia itu bisa berenang, karena ombak yang menghantam sangat tinggi jadi sudah tiba bisa apa-apa. Setelah dihantam langsung tidak kelihatan lagi,\" jelas Iwan.

Melihat rekannya hilang dihantam ombak, Iwan dan rekan lainnya langsung meminta pertolongan kepada warga sekitar. Meski sudah dilakukan pencarian sampai menjelang malam hari belum ditemukan tanda-tanda tubuh korban muncul dari dalam air. Sampai akhirnya sekitar pukul 03.30 WIB, tim gabungan Basarnas, polisi dan masyarakat menemukan jenazah korban tergeletak dipinggir pantai dekat dengan lokasi sendal jodoh.

 Pekerja Baliho Kesetrum

Di tempat lain, Kecelakaan kerja dialami Tombos Sipayung (21) warga Pematang Gubernur, Kota Bengkulu saat memperbaiki Baliho di dekat SPBU Kampung Bali, Kecamatan Teluk Segara, Senin (12/12) sekitar pukul 08.30 WIB.

Ia tersengat aliran listrik saat berusaha memperbaiki salah satu bagian rangka baliho. Tubuh korban langsung terpental, beruntung kaki korban masuk kedalam lubang tiang Baliho sehingga tubuhnya tidak jatuh ke tanah.

Dikatakan Suheri (58), warga sekitar, sebelum korban kesetrum kemudian tersangkut dirangka Baliho terlebih dulu terdengar ledakan. Setelah bunyi ledakan, tubuh korban langsung terpental dan tersangkut di rangka baliho.

\"Setelah bunyi ledakan saya lihat tubuh korban itu terpental dengan posisi terlentang kemudian tersangkut di rangka baliho. Dia itu tidak sendirian memperbaiki baliho, dibawa ada kawannya tiga orang,\" terang Suheri.

Tidak lama setelah korban tersangkut dirangka Baliho, warga sekitar langsung memanggil bantuan. Petugas pemadam kebakaran dan PLN cukup kesulitan saat menurunkan tubuh korban dari atas Baliho.

Dengan menggunakan tangga dan tali, tubuh korban yang lemas dan mengalami luka bakar di dada, kaki dan sebagai tubuhnya berhasil diturunkan dan langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Jitra untuk mendapatkan perawatan.

Kapolres Bengkulu, AKBP Ardian Indra Nurinta SIK melalui Kapolsek Teluk Segara, Kompol Jauhari mengatakan, untuk sementara kejadian yang nyaris menghilangkan nyawa korban itu akan diselidiki. Apakah kelalaian korban tidak menggunakan perlaatan saat melakukan pekerjaan atau kelalaian pihak lain sehingga mencelakai korban.

\"Akan kami selidiki, murni kelalaian kerja atau disebabkan hal lain. Luka bakar yang diderita korban cukup fatal, sekitar 50 persen. Semoga kondisinya cepat membaik, karena langsung ditangani dokter dari setelah berhasil dievakuasi,\" jelas Kapolsek.

Kejadian ini jelas menghebohkan pengguna jalan yang melintas di simpang lampu merah Kampung Bali. Mereka mengentikan laju kendaraan menyaksikan korban yang masih tergantung diatas rangka Baliho.

Terlebih lagi saat Pemadam Kebakaran menurunkan tubuh korban dari atas Baliho. Menggunakan tangga dan tali, akhirnya tubuh korban berhasil diturunkan meski pemadam kebakaran sempat kesulitan saat menurunkan tubuh korban.

Teriakan histeris dari korban terdengar saat dimasukkan kedalam mobil patroli polisi untuk dibawa ke RS Bhayangkara. Korban menahan rasa pedih dan sakit nyaris disekujur tubuhnya dari luka bakar akibat tersetrum.(167)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: