Main Keroyok, 10 Pemuda Diamankan
PINO RAYA, BE – Sepuluh orang pemuda warga Desa Napal Melintang, Pino Raya mulai tadi malam harus merasakan dinginnya sel tahanan Mapolres Bengkulu Selatan (BS). Pasalnya, mereka harus mempertanggungjawabkan perbuatannya karena mengeroyok satu pemuda warga Desa Pasar Pino, Pino Raya yakni Wahyu (19) warga Desa Pasar Pino, Pino Raya.
Bahkan akibat pengeroyokan itu menyebabkan korban sempat dirawat di rumah sakit umum Manna lantaran kepalanya mengeluarkan darah segar, karena kena bacokan senjata tajam jenis parang yang dilakukan oleh salah satu pengeroyok yakni Be (21) Pemuda Desa Napal Melintang.
Kapolres Bengkulu Selatan (BS), AKBP Ordiva SIK melalui Kapolsek Pino Raya, Iptu Sugiyo didampingi Kanit Resrim, Bripka Agus Sugiharto membenarkan telah mengamankan 10 pemuda tersebut. Menurutnya pengamannya dilakukan di Sel Mapolres BS demi menghindari bentrokan antar warga. “Ke-10 pemuda yang diduga mengeroyok korban pengamanannya kami titipkan ke sel Polres BS, sebab jika di sel Polsek Pino Raya yang berada di Desa Pasar Pino, desa korban, kami khawatir terjadi keribuhan susulan,” kata Agus.
Adapun kronologis pengeroyokan terhadap korban menurut Agus, berawal saat Senin (5/12) malam, dua pemuda Desa Napal Melintang, Yd dan Al nonton pasar malam di Desa Pasar Pino. Saat itu terjadi hujan, sehingga Yd dan Al memarkirkan sepeda motor mereka ke tempat parkir. Hanya saja, saat mau pulang, ketika ditagih uang parkir oleh juru parkir yang sudah tua.
Mereka tidak membayar uang parkir, sehingga mereka diusir oleh juru parkir. Adapun pemuda Desa Pasar Pino mengetahui juru parkir yang sudah tua dibentak-bentak sama anak muda, emosi. Namun karena saat itu Yd dan Al sudah pulang, mereka tidak bisa melampiaskan kekesalannya pada kedua pemuda tersebut.
Kemudian, Selasa (6/12) malam sekitar pukul 20.00 WIB, Be bersama tiga temannya nonton Pasar Malam di Desa Pasar Pino, dirinya tidak mengetahui adanya keributan malam sebelumnya antara pemuda Desa Pasar Pino dengan pemuda Desa Napal Melintang, sehingga keduanya dengan santai nonton Pasar Malam.
Lalu, ketika pemuda Pasar Pino mengetahui ada pemuda Napal Melintang, nonton pasar malam, mereka mengira para pemuda tersebut pemuda yang sebelumnya membentak juru parkir. Lalu disaat Be dan tiga temannya sedang nongkrong di tugu simpang Tiga Kelutum, datanglah sekitar 20 pemuda membawa kayu. Namun karena Be tidak tahu permasalahannya, dirinya terkejut didatangi puluhan warga. Sehingga terjadi ribut mulut.
Setelah itu, Be dan kawannya pergi serta menghubungi kawan-kawannya di Desa Napal Melintang. “Saat didatangi puluhan warga, Be kemudian menghubungi temanya dan memintanya membawa senjata tajam sebab diperkirakan untuk ribut dan berkelahi,” ujar Agus.
Seteleh Be dan teman-temannya pergi, puluhan warga juga membubarkan diri. Hanya saja sekitar pukul 23.00 WIB Selasa malam, 10 warga Desa Napal Melintang dating ke Desa Pasar Pino dengan membawa senjata tajam jenis parang. Lalu mencari pemuda Pasar Pino. Hingga akhirnya Be dan ketiga rekannya bergabung dengan 10 warga Napal Melintang mencari pemuda Pasar Pino yang sebelumnya mengancam Be.
Lalu mereka bertemu dengan sekumpulan pemuda Pasar Pino bersama korban sedang nongkrong di Simpang Pino Buntung. Mengetahui ada orang datang membawa sajam, para pemuda itu kabur, termasuk juga korban ikut kabur. Kemudian para pemuda Napal Melintang mengejar mereka, hingga akhirnya mereka berhasil menangkap korban.
Lalu Be membacuk kepala korban hingga mengeluarkan darah segar. Tidak hanya mengeroyok korban, pemuda Napal Melintang, juga merusak sepeda motor milik pemuda Pasar Pino di tempat kejadian perkara (TKP) sebanyak 3 unit yakni Honda Revo BD 3133 BO milik Faizal, Honda Supra Fit BD 3308 BV milik Melan, dan Yamaha Vixion BD 6485 CN milik Windi. Setelah mengetahui kepala korban mengeluarkan darah, dan motor yang ada di lokasi rusak, Be dan rombongan pulang.
“Korban yang mengeluarkan darah, oleh orang tuanya langsung dilarikan ke rumah sakit, namun saat ini kondisinya sudah membaik, setelah ada laporan orang tua korban , kami langsung mencari pelaku, dan Be berhasil kami bekuk sekitar pukul 01.00 WIB Rabu dini hari di warung di desanya,” beber Agus.
Setelah itu, sambung Agus, kemarin pagi, 9 teman Be yang ikut mengeroyok korban dengan ditemani orang tua mereka masing-masing dan diantar Kepala Desa setempat, mereka menyerahkan diri. Adapun ke-9 teman Be yang menyerahkan diri tersebut yakni Yd (23), Al (18), Ya (20), Pu (21), Ji (20), Fi (18), Bo (35), Yu (20) dan Ef (20). “Saat ini para pemuda yang mengeroyok korban sedang dalam pemeriksaan,” terang Agus. (369)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: