Polairud Perkenalkan Tarian Khas Enggano
Peringatan HUT ke-66 Berlangsung Meriah
BENGKULU, BE - Memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Polisi Perairan dan Udara (Polairud) yang ke-66 pada 1 Desember kemarin, Dit Polairud Polda Bengkulu menampilkan tarian khas Pulau Enggano yaitu Tarian Semut yang dikolaborasikan dengan alat musik khas Bengkulu beripa Doll. Kegiatan tersebut dilaksanakan di kawasan Pelabuhan Pulau Baai Kota Bengkulu.
Ditampilkannya Tari Semut yang merupakan khas Pulau Enggano itu bertujuan memperkenalkan kesenian tersebut kepada pihak luar bahwa Bengkulu memiliki sebuah pulau yang sangat bagus dan memiliki berbagai macam tarian dan alam yang bisa dijadikan destinasi wisata yang tidak kalah bagusnya dengan pulau-pulau yang lain.
Hal ini bersinergi dengan salah satu visi dan misi Gubernur Bengkulu Dr Ridwan Mukti yang menjadikan Polair mendukung poros maritim untuk pulau terluar Enggano. Atraksi ini disaksikan langsung Gubernur Bengkulu Dr Ridwan Mukti yang sekaligus menjadi tamu kehormatan, Kapolda Bengkulu Brigjend Pol Drs Yovianes Mahar bersama ibu Bhayangkari, seluruh pejabat utama Polda Bengkulu dan seluruh Kapolrse jajaran Polda Bengkulu dan para undangan yang hadir. Mereka pun terlihat antusias dan kagum melihat aksi tarian yang dibawakan oleh anggota Dit Pol Airud Polda Bengkulu ini.
Dirpolairud Kombes Pol Dede Ruhiat mengatakan bahwa Tari Semut yang merupakan khas Pulau Enggana meruapakan salah satu usaha dari pihaknya untuk memperkenalkan Pulau Enggano ke seluruh penjuru nusantara dan dunia, bahwa Bengkulu memiliki salah satu pulau yang sangat bagus yang memiliki berbagai macam budaya dan alam yang bisa dijadikan destinasi wisata.
\"Ini adalah salah satu usaha kita untuk memperkenalkan Pulau Enggano, karena kita salah satu pendukung poros maritim Bengkulu,\" jelasnya.
Selain itu, Polair juga berkewajiban menjaga keamanan perairan Bengkulu. Dede mengatakan, HUT Polairud yang dilaksanakan ini merupakan salah satu kegiatan bagi seluruh personel untuk mengevaluasi kinerja selama satu tahun ini yang berhasil menuntaskan kasus kelautan sebanyak empat kasus.
\"Kita tahun ini mendapatkan empat kasus dan sama dengan tahun yang lalu,\" ujarnya.
Sementara Kapolda Bengkulu Brigjend Pol Drs Yovianes Mahar dalam peringatan HUT Polairud ke-66 tahun ini mengatakan bahwa Indonesia adalah salah satu yang menjadi poros maritim di dunia, sehingga menjadi satu tantangan bagi Polairud untuk mendukung dan mengamankan air dan udara di wilayah Indonesia.
\"Untuk itu, polairud harus dikedepankan dan harus mampu melaksanakan tugas,\" jelasnya.
Kapolda juga menjelaskan, untuk mendukung hal tersebut harus memiliki perlengkapan yang mumpuni. Untuk di wilayah Bengkulu sendiri, Kapolda memastikan bahwa sarana dan prasarana Polairud masih mencukupi untuk mengadakan kegiatan rutin di Polair, sama halnya dengan tingkat mental personel masih cukup baik karena pelanggaran masih rendah sekali.
\"Karena yang diinginkan oleh pimpinan dan masyarakat bahwa Polri khususnya dan Polair juga ada didalam itu bisa selalu mengamankan perairan Bengkulu,\" ucapnya.
Sementara menyangkut masih adanya nelayan yang melanggar ketika melakukan penangkapan ikan, Kapolda mengatakan, saat ini masih dalam tahap evaluasi dan dipastikan pihaknya akan melakukan tindakan apabila aturan itu sudah ada.
\"Kita dibackup Mabes Polri untuk masalah penindakan yang diluar mil kemampuan perahu kita,\" tegasnya.(614)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: