Warga Korban Banjir Terancam Penyakit

Warga Korban Banjir Terancam Penyakit

\"rio-banjir-rendam-perumahan-wonder-residence-betungan-1\"

AIR PERIUKAN, BE - Aliran air Sungai Simpu Rejang yang dua hari lalu menggenangi Kecamatan Air Periukan dan Sukaraja, kini sudah surut. Kondisi di kawasan banjir itu kembali normal seperti semula. Namun, banjir ternyata menimbulkan masalah, membuat sumur warga kerih. Karenanya warga korban banjir membutuhkan suplai air bersih. “Air banjir memang telah surut, namun kita sangat membutuhkan air bersih untuk sehari-hari terutama untuk memasak. Sebab pasca banjir sumur menjadi keruh,” jelas Kepala Desa Pasar Ngalam Sahudianto ketika diwawancarai BE kemarin (10/11).

Menurutnya, jika hanya mengharapkan air mineral bantuan jelas tidak memenuhi kebutuhan warga sehingga diharapkan Pemerintah Kabupaten Seluma bisa menyediakan mobil tengki air bersih untuk warga. Air bersih sangat di butuhkan warga korban banjir. Jika tidak disuplai segera, maka dipastikan warga yang sumur rumahnya sudah digenangi air banjir terjangkit penyakit diare ataupun gatal. Karena terpaksa memasak dan mengkonsumsi air sumur yang tak higienis tersebut.

“Setidaknya kendaraan air bersih dialokasikan satu unit untuk kebutuhan minum dan memasak,” harapnya. Disampaikan Kades, kemarin malam pukul 20.00 WIB banjir mulai surut. Dua kecamatan, yakni Kecamatan Air Periukan dan Kecamatan Sukaraja yang sebelumnya tergenang air sudah tidak lagi banjir. Bahkan akses jalan nasional di Desa Padang Pelasan kembali normal.

Saat banjir, rumah warga yang terendam terdapat di Desa Air Periukan, Pasar Ngalam, Lawang Agung, Sidoluhur dan Padang Pelasan untuk Kecamatan Air Periukan. Kemudian di Kecamatan Sukaraja banjir melanda Desa Jenggalu dan Cahaya Negeri. Untuk rumah yang terendam di Desa Jenggalu 75 rumah, di Desa Cahaya Negeri 85 rumah. Kemudian keseluruhan bajir juga terjadi di Kecamatan AP total sebanyak 210 rumah terendam banjir. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Seluma Drs H Azwardi mengatakan, sampai kemarin perahu karet masih tetap disiagakan. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi bila banjir susulan terjadi. Karena intensitas hujan masih tinggi. Perahu karet digunakan untuk membantu warga yang terjebak di banjir yang dalam. Sementara itu, menanggapi kebutuhan warga akan air bersih BPBD Seluma akan mengkoordinasikan dengan PDAM Seluma untuk memenuhi kebutuhan warga banjir rabu lalu.

“Untuk perahu karet dan petugas TRC masih disiagakan, bekerja sama dengan petugas yang lainnya termasuk PMI dan aparat,” pungkas Kepala BPBD Seluma.(**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: