3 Kasus HIV Baru, 1 Meninggal

3 Kasus HIV Baru, 1 Meninggal

 \"ilustrasi ARGA MAKMUR, BE - Kurun Tahun 2016 ini saja Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bengkulu Utara (BU), mendata 3 kasus penderita HIV baru yakni di Kecamatan Putri Hijau dan Padang Jaya. Bahkan saking mematikan virus ini, 1 orang diantarannya meninggal dunia. Sedangkan jika ditambahkan dengan kasus HIV yang terdata sebelumnya hingga tahun 2015, terdapat sebanyak 14 kasus. Untuk korban yang telah meninggal sebanyak 5 orang.

Sehingga jika ditotalkan terdapat 17 kasus sampai September 2016 yang terdata, dengan 11 perempuan dan 6 laki-laki. Untuk korban meninggal dunia, total sebanyak 6 orang. Paling mirisnya, semua korban yang terkena HIV dalam usia produktif yakni di bawah 30 tahun.

Kepala Dinkes H Ikhsan SKM MKes melalui Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Eli Sumarni, SSos mengatakan, jika pihaknya mendapati kasus HIV, maka korban akan diberikan penanganan konseling. Kemudian pemberikan pengobatan dengan dirujukkan ke Rumah Sakit M Yunus Bengkulu.

\"Kalau ada yang terkena HIV, kita minta untuk dapat melaporkan ke Dinkes, sehingga dapat ditangani. Walaupun sampai saat ini belum ditemukan obat yang benar-benar dapat menyembuhkan,’’ ujarnya kepada Bengkulu Ekspress (BE) saat ditemui di ruang kerjanya.

Sedangkan untuk menekan angka korban yang terkena HIV, pihaknya selalu melakukan sosialisasi rutin ke setiap sekolah. Tujuannya sebagai langkah pencegahan agar menjauhi hal-hal dapat menyebabkan HIV itu dapat terjadi.

\"Memang dari 17 kasus, jumlah perempuan paling banyak yang terkena HIV. Dan semua korban dalam usia produktif,’’ ungkapnya.

Ia menambahkan bagi korban yang terkena HIV, seharusnya pihak keluarga memberikan support, karena dukungan dari kerabat terdekat sengat dibutuhkan untuk menumbuhkan rasa percaya diri. \"Jangan dijauhi, apalagi sampai-sampai pihak keluarga mengasingkan si penderita. Karena itu akan menambah beban dan rasa bersalah kepada penderita, sehingga membuatnya semakin terpukul,’’ ungkapnya.

Sementara itu, Kasi Pengendalian Penyakit, Laeli Mursyida SKM menyebutkan pengobatan dengan cara Antiretroviral (ARV) sifatnya hanya sebatas memblok dan menekan virus agar tidak berkembang. Jadi, bukan untuk penyembuhan total, karena belum ada obat yang dapat menyembuhkan pasien HIV secara total.

\"Penularannya melalui hubungan suami istri, darah dan dari ibu yang sedang hamil kepada anaknya. Jadi tidak ada alasan harus mengasingkan dan mengucilkan si penderita HIV,’’ pungkasnya.(cw5)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: