SPBU Wajibkan Beli Pertalite

SPBU Wajibkan Beli Pertalite

KARANG TINGGI, Bengkulu Ekspress - Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Desa Ujung Karang, Kecamatan Karang Tinggi, Kabupaten Bengkulu tengah (Benteng) sejak Minggu (16/10) lalu, mewajibkan pengguna sepeda motor mengisi BBM jenis pertalite yang harganya lebih mahal dibandingkan BBM jenis premium atu bensin.

Akibatnya, warga sekitar maupun pengguna kendaraan terpaksa mengisi bahan bakar kendaraan mereka dengan menggunakan bahan bakar jenis pertalite.

Meski mengeluh, namun warga terpaksa menaati aturan baru tersebut karena membeli premium eceran di pinggir-pinggir jalan harganya mencapai Rp 8,5 ribu per liter.

Diketahui, saat ini harga bahan bakar minyak jenis premium dijual dengan harga Rp 6.450 per liter. Sedangkan harga pertalite Rp 6.900 per liter.

\"Kami terpaksa membeli pertalite di SPBU Ujung Karang. Meski selisih harganya tidak terlalu jauh dibandingkan dengan premium, tapi jumlahnya akan menjadi besar jika membeli dalam jumlah yang banyak dan terus menerus,\" ungkap Heri (38), warga Desa Ujung Karang.

Senada juga disampaikan Wawan (26), warga Desa Semidang, Kecamatan Karang Tinggi.

Menurutnya, kebijakan yang dilakukan pihak SPBU tersebut dirasa tidak berpihak kepada masyarakat kalangan bawah seperti sebagian besar warga Bengkulu Tengah.

Bukan tanpa alasan, hal ini lantaran kebijakan tersebut hanya berlaku kepada pemilik kendaraan bermotor dan tidak berlaku bagi pemilik kendaraan roda empat (mobil,red).

\"Seharusnya premium dengan harga yang lebih rendah dan terjangkau itu lebih diprioritaskan untuk masyarakat dari kalangan ekonomi menengah ke bawah yang hanya menggunakan sepeda motor. Ini malah sebaliknya, premium dengan harga yang lebih tinggi dikhususkan untuk kendaraan roda empat,\" kesal Wawan.

Sementara itu, Pengawas SPBU Ujung Karang, Taufik Amran ketika dikonfirmasi tak membantah  adanya aturan baru tersebut.

\"Aturan ini sudah kita terapkan sejak hari Minggu (16/10) lalu. Pengguna kendaraan sepeda motor tidak lagi diperbolehkan mengisi BBM jenis premium,\" ungkap Taufik.

Ketika ditanya mengenai alasannya, Taufik mengaku bahwa dirinya hanya menjalankan instruksi pimpinannya.

\"Kebijakan ini adalah instruksi atasan. Jika pertalite sedang mengalami kekosongan, pemilik kendaraan bermotor akan kita alihkan untuk membeli BBM jenis pertamax,\" jelasnya.(135)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: