Hanyut, Balita Tewas

Hanyut, Balita Tewas

Mandi di Sungai Tanpa Pengawasan Ortu

\"tenggelam-01\"

SEGINIM, BE - Ini menjadi perhatian bagi orang tua agar tidak membiarkan anaknya mandi di sungai tanpa pengawasan. Pasalnya, Siti Fitriyah (3) binti Husni Tamrin, warga Desa Durian Seginim, Kecamatan Seginim, Kabupaten Bengkulu Selatan, tewas terbawa arus Sungai Air Bengkenang, saat mandi.

Kapolres Bengkulu Selatan (BS), AKBP Ordiva SIK melalui Kapolsek Seginim, AKP Thabroni SH membenarkan, adanya balita yang tewas hanyut terbawa arus sungai saat mandi di Sungai Bengkenang.

Peristiwa naas tersebut terjadi Minggu (16/10) sekitar pukul 17.00 WIB. Diceritakan Thabroni, berdasarkan laporan warga, kejadian tersebut berawal saat korban dan kakaknya Putri (10) diajak saudara sepupunya Aisya (16) dan teman-teman Aisyah yakni Wanti, Wiwit, dan Wike masih pelajar SMP, manti ke Sungai Air Bengkenang.

Setibanya di lokasi pemandian, Aisyah dan teman-temannya langsung mandi ke tengah sungai. Sedangkan korban dan kakaknya Putri mandi di pinggir sungai. Kemudian disaat Aisyah dan teman-temannya mandi, Putri, kakak korban ikut mandi ke tengah sungai seraya melarang korban mandi ke tengah.

Rupanya disaat Putri dan Aisyah serta teman-teman Aisyah sedang asyik mandi di tengah sungai, diduga korban ingin ikut mandi ke tengah sungai, sehingga mulai merangkak ke tengah sungai. Hanya saja karena tubuhnya masih kecil, korban hanyut terbawa arus sungai yang cukup deras untuk ukuran balita 3 tahun.

Kemudian Aisyah melihat ke tepi sungai, dirinya terkejut karena korban sudah tidak ada lagi, dan setelah melihat ke hilir sungai, korban sudah terbawa arus. Lalu Aisyah dan teman-temannya langsung mengejarnya. Sehingga dalam jarak 15 meter, Aisyah berhasil menangkap tubuh korban.

Namun karena arus sungai deras, tangkapan Aisyah terlepas. Gagal menangkap adik sepupunya itul, Aisyah dan teman-temannya teriak minta tolong. Kebetulan saat itu ada petani baru pulang dari sawah. Mendengar teriakan Aisyah dan teman-temannya langsung mendekat. Setelah mengetahui korban hanyut, petani itu langsung mengejarnya. Sehingga dengan jarak sekitar 500 meter dari lokasi mandi, korban berhasil ditangkap oleh petani tersebut.

Lalu oleh petani itu, korban langsung dibawa ke rumah korban. Melihat kondisi korban yang semakin memprihatinkan, oleh orang tuanya, korban dibawa ke rumah sakit. Namun rupanya tuhan berkehendak lain. Baru tiba di rumah sakit, korban menghembuskan napasnya yang terakhir yang diduga karena sudah terlalu banyak meminum air. \"Semoga kejadian ini menjadi pelajaran bagi kita semua agar lebih waspada dalam menjaga anak,\" tutup Thabroni. (369)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: