Massa Arsyad Duduki KPU Benteng

Massa Arsyad Duduki KPU Benteng

KPU dan RSJKO Dilaporkan ke Mapolda

KOTA BENGKULU, BE - Bakal calon Bupati Bengkulu Tengah (Benteng), Arsyad Hamzah SE, bersama tim kuasa hukumnya secara resmi melaporkan pihak KPU dan RSJKO Bengkulu ke Mapolda Bengkulu, kemarin (13/10) siang.

Arsyad merasa tidak puas dengan hasil hasil yang dikeluarkan oleh tim dokter RSJKO Bengkulu yang telah memeriksanya, sehingga dirinya gagal menjadi Balon Benteng. Nedianto SH yang merupakan salah satu kuasa hukum dari Arsyad Hamzah SE mengatakan, dari hasil tes kesehatan dari tim dokter RSJKO menyatakan bahwa kliennya mempunyai suatu gejala sakit, sehingga pihak KPU membuat surat bahwa kliennya tidak memenuhi syarat. Akan etapi berdasarkan hasil dari kedua RS Kepresidenan Gatot Subroto dan RS Swasta Siloam yang menyatakan bahwa kliennya sehat.

Melihat hal seperti ini, ia meyakini adanya konspirasi yang menyatakan bahwa kliennya tersebut ada masalah.

\"Mengapa RSPAD saja bisa mengeluarkan bahwa klien kami sehat sementara di RS Bengkulu tidak. Maka ada keterangan yang tidak benar yang mereka buat kalau kita lihat ada indikasi pemalsuan, jika data tidak benar berarti pemalsuan,\" ujar Nedianto.

Arsyad Hamzah SE menambahkan, dari hasil yang dikeluarkan oleh RS Gatot Subroto dan RS Siloam Hospital yang menyatakan, dirinya layak ikut pencalonan Bupati Benteng. Dokter RS Siloam yaitu dr Jimi yang melihat hasil tes dari tim dokter RSJKO Bengkulu, mengatakan, hasil di dalam surat tersebut tidak ada yang mengatakan bahwa ia diyatakan sakit.

Untuk kembali membuktikan hasil tersebut, dr Jimi memerintahkan dokter lain untuk melakukan tes terhadap dirinya dan ternyata hasilnya bagus semua seperti mampu bermasyarakat, berorganisasi, memimpin, dirinya cerdas serta yang lainnya telah tertulis dan tidak ada masalah apapun. \"Tidak ada masalah apa-apa, anda cukup cerdas untuk memimpin,\" ujar Arsyad menirukan ucapan dokter Jimi kepada dirinya.

Sementara terkait hasil yang bertolak belakang dari hasil tim dokter Bengkulu dengan tim dokter dari RS GatotSubroto dan RS Siloam bertolak belakang, Arsyad mengatakan, ketika melihat hal tersebut apalagi untuk balon seorang pemimpin kabupaten yang merupakan bapaknya rakyat, hal tersebut tidaklah benar karena anak kecil saja sudah tahu adanya permainan dalam masalah ini. \"Apalagi calon bupati yang merupakan bapaknya rakyat, sudah jelas kita kemana arahnya itu,\" tegasnya

Dengan demikian Arsyad merasa dicekal atas hasil yang dikeluarkan oleh pihak RSJKO Bengkulu di semua lini,. Sehingga ia berharap pihak penyidik Polda Bengkulu untuk mengembangkan kasus ini.

Ia mengaku, dalam hal ini dirinya tidak terlalu merasa dirugikan, akan tetapi yang dirugikan adalah rakyat Benteng, karena ia diminta oleh rakyat Benteng untuk mencalonkan diri melalui jalur independen atau mengumpulkan dukungan dari dengan mengumpulkan KTP.

\"Jadi yang sangat dirugikan adalah masyarakat Benteng itu adal 18 suku yang berdomisili di Benteng, itu yang sangat dirugikan,\" ujarnya.

Kabid Humas Polda Bengkulu, AKBP Sudarno SSos MH membenarkan jika salah satu balon Bupati Kabupaten Benteng telah membuat laporan mengenai adanya indikasi pemalsuan dokumen dan saat ini pihak penyidik sedang mempelajarinya. \"Laporannya sudah kita terima dan saat ini sedang kita pelajari,\" jelasnya.

Massa Arsyad Duduki Kantor KPU

Suasana kantor Sekretariat Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) di Desa Taba Pasemah, Kecamatan Talang Empat, Kabupaten Benteng, Kamis (13/10), mendadak heboh.

Puluhan masyarakat (massa) pendukung bakal calon (balon) Bupati Benteng, Arsyad Hamzah, seketika menduduki kantor KPU demi meminta kejelasan mengenai alasan KPU menetapkan jagoan mereka tidak memenuhi syarat (TMS) Kesehatan.

Sayangnya, karena seluruh komisioner KPU tak berada di kantor lantaran mengadakan sosialisasi tentang dana kampanye di Aula Maroba Desa Ujung Karang, Kecamatan Karang Tinggi, massa pendukung Arsyad tetap bertahan dan menunggu di Kantor KPU.

Ketua Tim Relawan Arsyad Hamzah, Syafrullah, menjelaskan, kedatangan massa pendukung kali ini murni disebabkan ketidakpuasan mereka atas keputusan KPU memutuskan Arsyad TMS kesehatan.

Menurutnya, sesuai dengan surat KPU nomor 507, KPU hanya bisa memutuskan bahwa balon tersebut memenuni syarat (MS) atau TMS setelah mendapatkan rekomendasi dari tim kesehatan dengan format kesimpulan, balon tersebut dianggap mampu secara jasmani, mampu secara rohani dan negatif tes narkoba.

Akan tetapi, meski mengetahui terjadi perbedaan format yang disampaikan tim pemeriksa kesehatan, KPU tetap mengambil kesimpulan dan mememutuskan adanya 4 (empat) balon TMS kesehatan.

\"Semua datang sendiri, tanpa ada komando. Sampai saat ini kami menginginkan kepastian alasan KPU menetapkan Arsyad Hamzah TMS kesehatan\" ungkap Syarullah.

Menurut Syafrullah, tak puas dengan keputusan KPU, pihaknya telah melayangkan laporan ke Panitia Pengawas (Panwas) pada tanggal 10 Oktober lalu dengan harapan agar KPU bisa memnfasilitasi agar tim pemeriksa kesehatan bisa menjelaskan secara terperinci hasil tes kesehatan, terutama tes kejiwaan di RSJKO yang telah menggugurkan sebanyak 4 (empat) bakal calon kepala daerah (bakada).

\"Sesuai dengan rekomendasi yang dilayangkan Panwas ke KPU, tiga hari setelahnya KPU harus memberikan keputusan. Atas dasar itulah hari ini (kemarin,red) massa pendukung mendatangi kantor KPU,\" jelas Syafrullah.

Pantauan BE, Ketua KPU Kabupaten Benteng serta seluruh komisioner baru kembali ke kantor sekitar pukul 15.00 WIB. Mendapati hal ini, rombongan langsung menemui komisioner sekedar untuk sejauhmana upaya yang telah dilakukan KPU untuk memberikan kejelasan.

Dari hasil pertemuan yang dilakukan, KPU memberikan kesempatan kepada seluruh balon TMS untuk datang ke RSMY Bengkulu demi untuk mendengar langsung penjelasan tim medis, sekitar pukul 09.00 WIB, Jumat (14/10) hari ini.

\"Hari ini kami pulang ke rumah masing-masing. Besok (hari ini,red), saya harap semuanya jelas. Kalau memang TMS, sampaikan TMS nya itu dimana. Kami tidak akan membawa massa,\" tutupnya.

Sementara itu, Ketua KPU Kabupaten Benteng, Asmara Wijaya ST menjelaskan, menjawab laporan pendukung Arsyad, pihaknya telah melakukan koordinasi ke dua RS pelaksana tes kesehatan sekedar untuk membeberkan seluruh hasil tes kesehatan kepada balon TMS.

\"Besok (hari ini,red), kami mengundang seluruh balon TMS untuk hadir di RSMY untuk mendengar penjelasan dari tim pemeriksa kesehatan,\" demikian Asmara.(614/135)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: