Rekrutmen CPNS Jalur Umum

Rekrutmen CPNS Jalur Umum

Diprioritaskan Lulusan PT Terakreditasi A

\"PesertaBANDUNG,BE- Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Asman Abnur menegaskan, untuk rekrutmen CPNS jalur umum yang diprioritaskan adalah lulusan perguruan tinggi berakreditasi A. Alasannya, standar kompetensi lulusan PT akreditas A lebih jelas. “Saya maunya PNS kita seperti pekerja bank. Gesit, tanggap, profesional, dan ramah. Bank saja kalau merekrut pegawai memilih lulusan PT terbaik, kenapa PNS nggak?,” ujar Asman dalam media gathering jurnalis KemenPAN-RB yang dilaksanakan 29-30 September di Padalarang, Bandung.

Meski sudah menggunakan metode computer assisted test (CAT), lanjut politikus PAN ini, seleksi administrasi harus diperketat juga. Diprioritaskan yang lulusan cumlaude atau lulusan dari PT berakreditasi A. “Kenapa harus diperketat, biar PNS itu bukan profesi kedua bagi pelamar. PNS harus utama makanya mulai rekrutmen awal mesti diperketat sehingga ada kebanggaan pada diri CPNS yang lulus?. Kalau cara masuknya gampang, mana ada kebanggaaan,” tuturnya.

Kebijakan ini menurut Asman sudah mulai diberlakukan dan akan terus diperbaiki sehingga diperoleh aparatur profesional dengan kompetensi tinggi. Dia menambahkan, akan mengumumkan kepastian tersebut minggu depan. \"Satu minggu lagi akan diumumkan proses finalisasi. Tapi kalau untuk formasi kesehatan, pendidikan, guru garis depan kan masih buka, tidak ada moratorium,\" ujar Asman. Menurut Asman, saat ini pihaknya masih mengkaji formasi di lembaga kementerian, pemerintahan daerah dan jumlah PNS yang pensiun. \"Saya masih menunggu satu tahapan. Berapa jumlah yang pensiun sesuai kebutuhan masing-masing, sesuai kemampuan APBN. Papua, Kaltara masih terbuka, tapi tetap hitung-hitungan dulu,\" jelasnya.

Pertimbangan lainnya, lanjut Asman, pihaknya juga akan melihat belanja pegawai dari pemerintah daerah di Indonesia. Hal itu akan menjadi dasar memutuskan apakah daerah diizinkan untuk merekrut pegawai baru atau tidak. \"Kita melihat beberapa daerah belanja pegawai rutinnya di atas 60 persen. Nah hal-hal seperti ini kan enggak sehat. Jangan sampai APBD habis oleh belanja daerah. Idealnya 50 persen belanja pegawainya, itu bisa dipertimbangkan boleh rekrutmen pegawai,\" pungkasnya.(jpg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: