Festival Tabot Dibuka

Festival Tabot Dibuka

Keluarga Pewaris Tabot Ritual Ambil Tanah

\"ritual-ambil-tanah-tabot\"Keluarga pewaris Tabot menggelar prosesi \'mengambil tanah\'. Sembilan kelompok Tabot Imam Senggolo mengambil tanah yang dikeramatkan, di Kelurahan Anggut Bawah, Kelurahan Ratu Samban, Kota Bengkulu.

Ketua Komunitas Kerukunan Tabut (KKT) Bengcoolen, Syiafril Syahbudin, mengatakan, dalam menyambut bulan Muharram atau tahun baru Islam, keluarga pewaris Tabut Sakral memiliki 17 Kelompok. Yakni, sembilan kelompok Tabut Syech Burhanuddin Imam Senggolo dan delapan kelompok Tabut Bansal, Pada 29 Dzulhijjah malam atau malam 1 Muharram, keluarga pewaris Tabut menggelar prosesi \'mengambil tanah\'.

Dalam prosesi pengambilan tanah ini, jelas Syiafril, sembilan kelompok Tabut Imam Senggolo mengambil tanah yang dikeramatkan, di Kelurahan Anggut Bawah, Kelurahan Ratu Samban, Kota Bengkulu. Sementara delapan kelompok Tabot Bansal mengambil tanah di Kelurahan Malabero Kecamatan Teluk Segara, Kota Bengkulu. \'\'Dalam prosesi pengambilan tanah keluarga pewaris Tabut mengambil dua kumpalan tanah dari dua lokasi. Maknanya, untuk mengingatkan jika manusia berasal dari tanah dan akan kembali ke tanah,\'\' jelas Syiafril, kepada wartawan.

Sebagaimana diketahui, tradisi ini secara turun menurun setiap tahun di bulan Muharram dilakukan masyarakat keluarga pewaris Tabut dengan menggelar upacara tradisional Tabut untuk mengenang kisah kepahlawanan dan kematian cucu Nabi Muhammad SAW, Husein bin Ali bin Abi Thalib, dalam peperangan dengan pasukan Ubaidillah bin Zaid di padang Karbala, Irak pada 10 Muharram 61 Hijriah (681 M). Istilah Tabut berasal dari kata Arab yang secara harafiah berarti \"kotak kayu\" atau \"peti\". Upacara ini dilaksanakan dari 1 sampai 10 Muharram (berdasar kalendar Islam) setiap tahun, yang mana di tahun 2016, upacara tabut digelar sejak 2 Oktober hingga 12 Oktober.

Festival Tabot Resmi Dibuka

\"pembukaan-tabot\"Pembukaan Festival Tabot digelar 1 Oktober tadi malam oleh Gubernur Bengkulu Dr H Ridwan Mukti, dan walikota Bengkulu H Helmi Hasan, dan pejabaat tamu undangan lainnya untuk menyambut 1 Muharram yang jatuh pada 2 Oktober ini. Pelaksanaan festival secara umum terbagi dua kegiatan yakni pertunjukan seni budaya dan ritual Tabot yakni peringatan kematian cucu Nabi Muhammad SAW bernama Hasan dan Husein di Padang Karbala.

Kepala Disparbud Bengkulu, Rudy Perdana, mengatakan dalam Festival Tabot selain mempertandingkan berbagai atraksi seni budaya juga akan diadakan pasar rakyat guna memeriahkan festival kelender tetap Disparbud Bengkulu tersebut. Disparbud Bengkulu akan mengundang sejumlah provinsi di Tanah Air, seperti Sumsel, Jambi, Lampung, DKI Jakarta, dan beberapa provinsi di kawasan timur untuk berpartisipasi dalam acara bazar murah. Sebab, dalam bazar ini juga akan dipamerkan berbagai produk unggulan lokal dan UKM dari berbagai daerah di Tanah Air. \"Kami menyiapkan ratusan unit stand di arena bazar atau pasar rakyat untuk sejumlah provinsi yang diundang berpartisipasi dalam acara tersebut,\" katanya.

Rudy menambahkan Festival Tabot ini selain bertujuan melestarikan seni budaya Bengkulu, dan sekaligus memperkenalkan ke masyarakat luar juga dalam rangka mempromosikan pariwisata dan seni budaya setempat ke tingkat nasional dan internasional. Dengan demikian, diharapkan tingkat kunjungan wisata asing dan nusantara akan meningkat ke Bengkulu di masa mendatang. Karena itu, Festival Tabot akan dikemas sebaik mungkin agar wisatawan manca negara dan nusantara tertarik datang ke daerah ini di masa mendatang.

Dengan meningkatnya kunjungan wisatawan manca negara dan nusantara ke Bengkulu, maka berbagai usaha masyarakat akan berkembang dan maju, khususnya produk cindra mata, dan makanan tradisional Bengkulu, akan laku keras sebagai oleh-oleh wisatawan saat kembali ke daerahnya. Gubernur Bengkulu, Ridwan Mukti mengatakan, Festival Tabot harus mampu menyedot wisatawan. (**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: